AIIB Suntik Dana Rp4,1 Triliun untuk Modernisasi Irigasi Nasional

AIIB Suntik Dana Rp4,1 Triliun untuk Modernisasi Irigasi Nasional

Kementerian Pekerjaan Umum (PU) resmi mendapatkan suntikan dana sebesar US$ 250 juta atau setara Rp 4,1 triliun dari Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) untuk mendanai proyek modernisasi irigasi nasional. Kucuran dana ini merupakan bagian dari komitmen AIIB dalam mendukung pembangunan infrastruktur strategis di Indonesia, khususnya dalam sektor ketahanan pangan. Kerja sama ini ditandai dengan pertemuan antara Menteri PU, Dody Hanggodo, dan Presiden AIIB, Jin Liqun, di Jakarta pada Senin, 10 Maret 2025.

Proyek yang akan dibiayai, yakni program Modernisasi Irigasi Strategis dan Rehabilitasi Mendesak (SIMURP), merupakan program yang tengah berjalan dan difokuskan pada peningkatan layanan irigasi melalui berbagai tahapan. Tidak hanya sebatas rehabilitasi dan revitalisasi infrastruktur irigasi yang sudah ada, program SIMURP juga mencakup modernisasi sistem irigasi secara menyeluruh. Hal ini diharapkan mampu meningkatkan efisiensi dan produktivitas sektor pertanian di Indonesia.

Ruang Lingkup Proyek SIMURP yang Lebih Luas

Lebih dari sekadar perbaikan infrastruktur fisik, SIMURP juga memiliki cakupan yang lebih luas. Program ini mencakup beberapa aspek penting, antara lain:

  • Rehabilitasi dan Revitalisasi Infrastruktur: Pemugaran dan peningkatan kualitas infrastruktur irigasi yang sudah ada, termasuk saluran irigasi, bendungan, dan pompa air.
  • Modernisasi Sistem Irigasi: Penerapan teknologi modern dalam pengelolaan irigasi untuk meningkatkan efisiensi penggunaan air dan meminimalkan kehilangan air.
  • Penguatan Kelembagaan: Peningkatan kapasitas kelembagaan dan manajemen operasional dalam pengelolaan infrastruktur irigasi untuk memastikan keberlanjutan program.
  • Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia: Pelatihan dan peningkatan kompetensi tenaga kerja yang terlibat dalam pengelolaan dan pemeliharaan infrastruktur irigasi.

Menurut Menteri PU, Dody Hanggodo, kolaborasi dengan AIIB dalam proyek SIMURP didasarkan pada prinsip mutual benefit dan mutual responsibility. Hal ini menekankan pentingnya kerja sama yang saling menguntungkan dan melibatkan tanggung jawab bersama antara pemerintah Indonesia dan AIIB dalam memastikan keberhasilan program ini.

Kesiapan Menghadapi Bencana

Selain fokus pada peningkatan produktivitas pertanian, kerja sama ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesiapan Indonesia dalam menghadapi bencana alam. Dengan infrastruktur irigasi yang lebih modern dan handal, diharapkan mitigasi dan pemulihan pasca-bencana dapat dilakukan dengan lebih efektif dan cepat.

Jejak Kerja Sama yang Sukses

Kerja sama antara Kementerian PU dan AIIB bukanlah hal baru. Sebelumnya, kedua lembaga ini telah berhasil menyelesaikan program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) pada periode 2017-2023 dengan total investasi US$ 207 juta. Keberhasilan ini menjadi bukti nyata komitmen dan kemampuan kedua belah pihak dalam mewujudkan pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan dan berdampak positif bagi masyarakat.

Dengan suntikan dana dari AIIB ini, diharapkan proyek SIMURP dapat berjalan lancar dan mencapai tujuannya untuk meningkatkan layanan irigasi, meningkatkan produktivitas pertanian, dan memperkuat ketahanan pangan nasional. Keberhasilan program ini juga akan menjadi bukti nyata sinergi antara pemerintah Indonesia dan lembaga keuangan internasional dalam membangun infrastruktur yang berkelanjutan.