Dedi Mulyadi Tanggapi Santai Laporan Polisi Terkait Program Barak Pelajar
Mantan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, merespon dengan tenang laporan polisi yang dilayangkan oleh seorang warga Bekasi terkait program barak pelajar yang ia inisiasi. Laporan tersebut menuding program barak pelajar melanggar Undang-Undang Perlindungan Anak karena melibatkan anak-anak dalam kegiatan yang dianggap bernuansa militer.
Dedi Mulyadi, yang dikenal dengan gaya kepemimpinannya yang unik, menyampaikan tanggapannya melalui sebuah video yang diunggah di media sosial. Ia menyatakan bahwa dirinya tidak akan menanggapi laporan tersebut dengan emosi. Menurutnya, kritik dan laporan polisi adalah bagian dari dinamika demokrasi yang harus dihadapi dengan kepala dingin. Dedi Mulyadi justru melihat laporan tersebut sebagai masukan yang akan menjadi bahan evaluasi untuk perbaikan program barak pelajar ke depannya.
"Saya kira ini bagian dari dinamika. Tidak perlu ditanggapi dengan marah atau emosi. Kita sikapi saja dengan santai," ujar Dedi Mulyadi dalam video tersebut. Ia menambahkan, "Justru dengan adanya laporan ini, kita bisa mengevaluasi, apa yang kurang dan apa yang perlu diperbaiki."
Warga Bekasi yang melaporkan Dedi Mulyadi ke Bareskrim Polri, Adhel Setiawan, berpendapat bahwa program barak pelajar melanggar Pasal 76H Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak. Pasal tersebut melarang melibatkan anak-anak dalam kegiatan yang berbau militer, baik secara langsung maupun tidak langsung. Adhel Setiawan juga mengklaim memiliki legal standing sebagai orang tua siswa di Jawa Barat. Ia menyatakan bahwa program tersebut tidak memiliki dasar hukum yang jelas dan sebelumnya telah melaporkan Dedi Mulyadi ke Komnas HAM.
Menanggapi hal tersebut, Dedi Mulyadi menegaskan bahwa program barak pelajar bertujuan untuk membentuk karakter dan kedisiplinan generasi muda. Ia membantah tudingan bahwa program tersebut bertujuan untuk melakukan militerisasi terhadap anak-anak. Menurutnya, pembentukan karakter dan kedisiplinan sangat penting bagi generasi muda agar mereka dapat menjadi pemimpin yang berkualitas di masa depan. Dedi Mulyadi percaya bahwa program barak pelajar dapat membantu meningkatkan rasa cinta tanah air dan semangat bela negara di kalangan generasi muda.
"Program ini bukan untuk militerisasi, tapi untuk membentuk karakter dan kedisiplinan. Kita ingin anak-anak muda kita memiliki rasa cinta tanah air dan semangat bela negara," tegas Dedi Mulyadi.
Lebih lanjut, Dedi Mulyadi menjelaskan bahwa kegiatan dalam program barak pelajar lebih menekankan pada pelatihan kepemimpinan, pengembangan diri, dan peningkatan keterampilan. Peserta program juga diberikan pembekalan tentang nilai-nilai kebangsaan dan wawasan nusantara. Ia menambahkan bahwa program barak pelajar telah melalui kajian yang matang dan melibatkan berbagai pihak, termasuk ahli pendidikan dan psikolog anak. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa program tersebut sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan anak-anak.
Saat ini, pihak Bareskrim Polri belum memberikan pernyataan resmi terkait laporan yang dilayangkan oleh warga Bekasi tersebut. Namun, Dedi Mulyadi menyatakan siap memberikan klarifikasi dan penjelasan kepada pihak kepolisian jika dibutuhkan. Ia berharap masalah ini dapat diselesaikan dengan baik dan tidak menimbulkan keresahan di masyarakat.