Sorotan Tajam Aktivitas Pertambangan Nikel PT Gag Nikel di Raja Ampat: Kontroversi dan Kepemilikan
Polemik Pertambangan Nikel di Pulau Gag, Raja Ampat: Jejak PT Gag Nikel
Aktivitas pertambangan nikel di Pulau Gag, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, kini menjadi sorotan publik. Meskipun telah beroperasi selama bertahun-tahun, isu ini mencuat ke permukaan setelah aksi protes yang dilakukan oleh aktivis Greenpeace Indonesia dalam sebuah konferensi pertambangan di Jakarta. Aksi tersebut menyoroti dugaan pelanggaran lingkungan yang dilakukan oleh perusahaan tambang di wilayah tersebut, termasuk kerusakan hutan dan pencemaran laut akibat sedimentasi.
PT Gag Nikel: Siapa Pemiliknya?
PT Gag Nikel, perusahaan yang memegang konsesi pertambangan terluas di Raja Ampat dengan wilayah izin pertambangan mencapai 13.136 hektar, menjadi fokus utama dalam sorotan ini. Izin produksi perusahaan ini dikeluarkan pada tahun 2017, dan mulai beroperasi pada tahun 2018. Lantas, siapa sebenarnya pemilik perusahaan tambang nikel ini?
Kepemilikan PT Gag Nikel ternyata berada di bawah kendali PT Aneka Tambang Tbk (Antam). Sebelumnya, Antam merupakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), namun seluruh saham pemerintah kemudian dialihkan ke MIND ID, sebuah holding BUMN pertambangan. PT Gag Nikel sendiri telah memegang kontrak karya sejak tahun 1998.
Struktur Kepemilikan dan Cadangan Nikel
Awalnya, saham PT Gag Nikel dimiliki oleh Asia Pacific Nickel Pty Ltd sebesar 75 persen, sementara Antam menguasai 25 persen sisanya. Namun, pada tahun 2008, Antam mengakuisisi seluruh saham Asia Pacific Nickel Pty Ltd, sehingga PT Gag Nikel sepenuhnya menjadi anak perusahaan Antam.
Berdasarkan data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), kontrak karya PT Gag Nikel terdaftar dengan nomor akta perizinan 430.K/30/DJB/2017. Data per 31 Desember 2018 mencatat total cadangan nikel PT Gag Nikel mencapai 47,76 juta wet metric ton (wmt), yang terdiri dari 39,54 juta wmt bijih nikel saprolit dan 8,22 juta wmt bijih nikel limonit. Total sumber daya nikel perusahaan ini mencapai 314,44 juta wmt, yang terdiri dari 160,08 juta wmt bijih nikel saprolit dan 154,36 juta wmt limonit.
Fasilitas dan Infrastruktur di Pulau Gag
Dengan skala pertambangan yang masif, PT Gag Nikel memiliki fasilitas yang terbilang lengkap di Pulau Gag. Perusahaan ini membangun berbagai fasilitas pendukung operasional, termasuk:
- Rumah tinggal untuk karyawan
- Dermaga sebagai fasilitas sandar kapal penghubung dari Gag ke Sorong dan Wisai
- Landasan udara sepanjang 1.500 meter yang dapat didarati pesawat kecil
Jajaran Direksi dan Komisaris
Saat ini, Arya Arditya Kurnia menjabat sebagai Direktur Utama PT Gag Nikel. Ia dibantu oleh Aji Priyo Anggoro sebagai Direktur Keuangan, Manajemen Risiko, dan Sumber Daya Manusia. Jajaran komisaris perusahaan ini terdiri dari empat orang, termasuk tokoh agama dan purnawirawan jenderal TNI, antara lain:
- Ahmad Fahrur Rozi (Ketua Tanfidziyah PBNU Pusat 2022-2027)
- Brigjen (Purn) Saptono Aji (Mantan Asisten Khusus Wamenhan)
- Hermansyah
- Lana Saria (Pejabat Eselon di Kementerian ESDM)
Keberadaan nama-nama tersebut dalam jajaran komisaris menambah dimensi menarik dalam isu pertambangan nikel di Pulau Gag ini.