Pemprov Jabar Apresiasi Gerak Cepat Polri dalam Penanganan Geng Motor di Cirebon

Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengapresiasi kinerja Kepolisian Daerah Jawa Barat dan Kepolisian Resor Kota Cirebon atas respons cepat dalam menindak kasus penyerangan yang dilakukan oleh kelompok bermotor di wilayah Kabupaten Cirebon. Apresiasi ini disampaikan sebagai bentuk dukungan terhadap upaya penegakan hukum dan pemeliharaan keamanan serta ketertiban masyarakat.

Kepala Daerah Jawa Barat, menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh jajaran kepolisian yang telah bergerak cepat dalam melakukan penangkapan dan pemeriksaan terhadap individu yang diduga terlibat dalam aktivitas kelompok bermotor yang meresahkan masyarakat Cirebon. Pemerintah Provinsi Jawa Barat berkomitmen untuk terus menjalin kerja sama erat dengan aparat kepolisian dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam rangka memberikan jaminan keamanan kepada seluruh warga Jawa Barat.

Kolaborasi ini akan diwujudkan melalui tindakan tegas berdasarkan hukum terhadap segala bentuk upaya yang dapat mengganggu ketenteraman, kenyamanan, dan ketertiban masyarakat di seluruh wilayah Jawa Barat. Pihak kepolisian sendiri telah mengambil langkah tegas terhadap anggota kelompok bermotor yang terlibat dalam aksi perusakan di Cirebon. Sembilan anggota kelompok yang dikenal sebagai Plombon Genk Star dijerat dengan pasal-pasal pidana yang meliputi:

  • Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan
  • Pasal 200 KUHP tentang perusakan bangunan
  • Undang-Undang Darurat terkait kepemilikan senjata tajam

Kepala Kepolisian Resor Kota Cirebon menjelaskan bahwa tindakan tegas ini diambil sebagai upaya untuk memberikan efek jera kepada pelaku kejahatan dan mencegah terulangnya kejadian serupa di masa mendatang. Sebelumnya, pihak kepolisian telah berupaya melakukan pembinaan terhadap kelompok-kelompok bermotor, namun pelanggaran hukum terus terjadi.

Kasus penyerangan oleh kelompok bermotor ini sempat viral di media sosial, menunjukkan betapa meresahkannya aksi mereka bagi masyarakat. Dalam rekaman CCTV, terlihat gerombolan kelompok bermotor memasuki pemukiman warga dan melakukan penyisiran di sekitar rumah dan toko. Akibatnya, sejumlah rumah warga mengalami kerusakan akibat lemparan batu, dan warga juga mengalami teror secara langsung.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, insiden penyerangan ini diduga dipicu oleh kesalahpahaman antara kelompok bermotor dengan seorang warga yang hendak pergi ke pasar. Karena merasa terancam, warga tersebut bersembunyi dan pelaku kemudian melampiaskan kemarahan dengan merusak rumah warga.

Saat ini, pihak kepolisian masih terus melakukan pengumpulan bukti-bukti dan memeriksa rekaman CCTV untuk mengidentifikasi pelaku lainnya. Masyarakat setempat semakin meningkatkan kewaspadaan dan bersiap untuk menjaga lingkungan dari ancaman serupa. Aparat keamanan juga meningkatkan patroli di wilayah-wilayah rawan untuk mencegah terjadinya kembali aksi kriminalitas oleh kelompok bermotor.