Gaya Hidup Tak Sehat Picu Stroke: Pengakuan Harry Pantja dan Tinjauan Medis

Aktor sekaligus presenter, Harry Pantja, membuka diri tentang perjuangannya melawan stroke, penyakit yang telah memengaruhi hidupnya sejak tahun 2016. Pengakuan jujurnya menyoroti pentingnya kesadaran akan gaya hidup sehat, terutama kebiasaan tidur yang cukup. Harry mengungkapkan bahwa pola tidur yang tidak teratur di masa lalu, akibat tuntutan pekerjaan di dunia hiburan, menjadi salah satu faktor pemicu stroke yang ia alami.

Harry menceritakan bagaimana kesibukan syuting membuatnya seringkali kurang tidur dan beristirahat. Jadwal yang terbalik, dari malam ke siang dan sebaliknya, mengganggu ritme biologis tubuhnya. Meskipun ia berusaha menjaga pola makan, kurangnya istirahat dan tekanan pikiran berkontribusi pada kondisi kesehatannya saat ini.

Stroke dan Kurang Tidur: Apa Kata Penelitian?

Pengalaman Harry Pantja sejalan dengan temuan ilmiah yang menunjukkan adanya kaitan antara kurang tidur dan peningkatan risiko stroke. Sebuah studi yang dipublikasikan dalam Neurology Journals (2023) oleh Christine Eileen Mc Carthy, MSc, dkk., menganalisis data kesehatan dari 1.799 peserta dengan riwayat stroke iskemik dan 439 orang yang mengalami pendarahan intraserebral. Hasil penelitian menunjukkan bahwa:

  • Tidur kurang dari 5 jam per malam meningkatkan risiko stroke hingga tiga kali lipat dibandingkan dengan tidur 7 jam.
  • Tidur lebih dari 9 jam per malam juga menggandakan risiko stroke.

Penjelasan Medis: Mengapa Kurang Tidur Berbahaya?

Health Management Specialist Corporate HR Kompas Gramedia, Dr. Santi, menjelaskan beberapa mekanisme yang menghubungkan kurang tidur kronis dengan risiko stroke:

  • Hipertensi: Kurang tidur dapat meningkatkan tekanan darah, yang merupakan faktor risiko utama stroke.
  • Peningkatan Hormon Stres (Kortisol): Hal ini memicu respons peradangan pada pembuluh darah, yang dapat menyebabkan kerusakan.
  • Gangguan Irama Jantung (Aritmia): Aritmia meningkatkan risiko pembentukan gumpalan darah, yang dapat menyumbat pembuluh darah di otak dan menyebabkan stroke.

Pentingnya Pola Tidur Teratur

Kisah Harry Pantja menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya menjaga pola hidup sehat, termasuk tidur yang cukup. Kementerian Kesehatan RI merekomendasikan durasi tidur 7-8 jam per hari untuk orang dewasa. Dengan mengatur pola tidur secara teratur, kita dapat mengurangi risiko berbagai penyakit, termasuk stroke.

Dengan memahami risiko yang terkait dengan kurang tidur, kita dapat mengambil langkah-langkah proaktif untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan kita. Jaga pola tidur yang sehat, kelola stres, dan konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan saran medis yang tepat.