Pertamina Patra Niaga Gagas Program Pengelolaan Limbah Berbasis Komunitas di Semarang
Sebagai wujud komitmen terhadap pelestarian lingkungan, Pertamina Patra Niaga menggandeng masyarakat Kota Semarang dalam program pengelolaan limbah rumah tangga yang inovatif. Inisiatif ini diluncurkan bertepatan dengan peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, menandai langkah nyata perusahaan dalam mendorong gaya hidup berkelanjutan di tengah masyarakat.
Program ini diimplementasikan melalui dua skema utama, yaitu UCollect dan Reverse Vending Machine (RVM). UCollect berfokus pada pengumpulan minyak jelantah dari rumah tangga, sementara RVM memfasilitasi penukaran botol plastik bekas. Kedua program ini diintegrasikan di SPBU 41.502.02, Jalan Sisingamangaraja, Semarang, menjadikannya pusat kegiatan lingkungan bagi warga setempat.
Plt Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra, menekankan bahwa program ini lebih dari sekadar pengumpulan limbah. Tujuannya adalah untuk menumbuhkan kesadaran kolektif tentang pentingnya peran individu dalam menjaga kelestarian lingkungan. Ia mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam program ini.
"Kami percaya bahwa perubahan besar dimulai dari langkah-langkah kecil. Melalui UCollect dan RVM, kami ingin SPBU menjadi ruang bagi masyarakat untuk berkontribusi dan menjadi bagian dari gerakan peduli lingkungan," ujar Ega.
Dalam implementasinya, masyarakat dapat menyetorkan minyak jelantah ke kotak UCollect yang tersedia di SPBU. Sementara itu, botol plastik bekas dapat dimasukkan ke dalam mesin RVM. Setiap partisipasi dalam program ini akan dihargai dengan reward berupa poin, e-wallet, atau bentuk insentif lainnya.
Pertamina juga memberikan tambahan reward berupa e-voucher MyPertamina yang dapat digunakan untuk pembelian bahan bakar atau produk lainnya di SPBU Pertamina, atau saldo e-wallet. Hal ini diharapkan dapat menarik minat masyarakat untuk berpartisipasi lebih aktif dalam program ini.
Program UCollect sendiri telah berjalan sejak Desember 2024 dan menjadi bagian dari inisiatif yang lebih besar untuk mengolah minyak jelantah menjadi energi terbarukan. Minyak jelantah yang terkumpul akan diolah menjadi Sustainable Aviation Fuel (SAF) dan Hydrotreated Vegetable Oil (HVO), yang merupakan bahan bakar ramah lingkungan.
"Kami ingin momentum Hari Lingkungan Hidup ini menjadi ajakan terbuka bagi semua pihak, bahwa menjaga bumi bisa dimulai dari rumah, dari dapur kita, dari botol yang kita buang. Bahkan tentunya juga memilih untuk menggunakan BBM Ramah Lingkungan seperti Pertamax Green 95,” pungkas Ega.
Inisiatif ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan terhadap lingkungan dan masyarakat Kota Semarang. Dengan partisipasi aktif dari seluruh pihak, program ini diharapkan dapat menjadi model bagi daerah lain dalam pengelolaan limbah dan pelestarian lingkungan.