Two Sessions: Agenda Reformasi Sosial dan Ekonomi China Menuju Masa Depan
Two Sessions: Agenda Reformasi Sosial dan Ekonomi China Menuju Masa Depan
Sidang Tahunan Two Sessions di Beijing, yang dimulai pada 4 Maret 2025, menjadi panggung bagi perdebatan sengit mengenai berbagai isu krusial yang membentuk lanskap sosial dan ekonomi China. Sekitar 5.000 delegasi nasional berkumpul untuk membahas serangkaian usulan kebijakan yang berpotensi membentuk masa depan negara tersebut. Meskipun Two Sessions kerap digunakan untuk meratifikasi kebijakan yang telah disepakati sebelumnya, forum ini juga menyediakan platform bagi para anggota untuk mengajukan inisiatif baru yang berdampak luas.
Salah satu fokus utama adalah reformasi hukum keluarga. Menurunnya angka pernikahan dan meningkatnya angka perceraian telah memicu usulan penurunan usia menikah dari 22 tahun untuk pria dan 20 tahun untuk wanita menjadi 18 tahun. Diskusi ini juga mencakup kritik terhadap aturan masa tenang 30 hari sebelum perceraian, yang dianggap meningkatkan risiko kekerasan dalam rumah tangga, khususnya terhadap perempuan. Selain itu, tantangan lain yang dihadapi China adalah pasar tenaga kerja yang lesu. Usulan yang diajukan antara lain larangan diskriminasi akademis terhadap lulusan perguruan tinggi peringkat rendah dan perpanjangan cuti tahunan bagi pekerja dengan pengalaman lebih dari 30 tahun sebagai upaya untuk meringankan beban pekerja dan meningkatkan kesejahteraan mereka. Krisis perumahan juga menjadi sorotan, dengan usulan implementasi sistem tukar rumah yang disubsidi pemerintah untuk meningkatkan aksesibilitas perumahan bagi warga.
Perlindungan anak dan pemberantasan perdagangan manusia juga menjadi fokus utama. Delegasi dari Liaoning mendesak tindakan tegas terhadap perdagangan perempuan dan anak, sementara delegasi dari Shaanxi mengusulkan hukuman yang lebih berat bagi pelaku kekerasan terhadap anak. Sejalan dengan itu, usulan untuk melarang tato pada anak-anak juga mengemuka, mengingat tato masih dipandang tabu dalam budaya tradisional China dan berpotensi membatasi peluang kerja di masa depan. Inisiatif lain yang diusulkan meliputi perbaikan label obat untuk mempermudah pemahaman bagi pasien lanjut usia, menunjukkan perhatian terhadap kesejahteraan kelompok rentan.
Secara keseluruhan, Two Sessions 2025 menandai komitmen China untuk mengatasi berbagai tantangan sosial dan ekonomi yang kompleks. Usulan-usulan yang diajukan, mulai dari reformasi hukum keluarga hingga pemberantasan perdagangan manusia dan perlindungan anak, mencerminkan upaya pemerintah untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil, setara, dan berkelanjutan. Banyak usulan ini berpotensi untuk menjadi undang-undang baru yang akan memiliki dampak signifikan pada kehidupan masyarakat China dalam jangka panjang. Keberhasilan implementasi kebijakan-kebijakan tersebut akan menjadi kunci dalam mewujudkan visi pembangunan China di masa depan.
Berikut beberapa usulan yang diajukan dalam Two Sessions:
- Reformasi Hukum Keluarga: Penurunan usia pernikahan dan revisi aturan masa tenang perceraian.
- Pasar Tenaga Kerja: Larangan diskriminasi akademis dan perpanjangan cuti tahunan.
- Krisis Perumahan: Implementasi sistem tukar rumah bersubsidi pemerintah.
- Perlindungan Anak: Hukuman yang lebih berat bagi pelaku kekerasan terhadap anak dan larangan tato pada anak-anak.
- Pemberantasan Perdagangan Manusia: Tindakan tegas terhadap perdagangan perempuan dan anak.
- Kesehatan Publik: Perbaikan label obat untuk mempermudah pemahaman pasien lanjut usia.