Transjakarta Optimalkan Layanan 7B Kampung Rambutan-Blok M dengan Armada Lebih Kecil: Respons Terhadap Kondisi Jalan dan Peningkatan Frekuensi
Transjakarta melakukan penyesuaian armada pada rute 7B yang menghubungkan Kampung Rambutan dan Blok M. Langkah ini diambil dengan mengganti bus berukuran standar yang sebelumnya beroperasi dengan armada Minitrans yang lebih kecil. Perubahan ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan kenyamanan layanan, terutama mengingat kondisi jalan yang sempit di sejumlah titik pada rute tersebut.
Keputusan penggantian armada ini didasari oleh pertimbangan kondisi jalan di area Duren Tiga-Kalibata, khususnya pada jalur layang atau BRT. Jalan yang relatif sempit dinilai kurang ideal untuk bus berukuran besar, sehingga memengaruhi kelancaran operasional dan kenyamanan penumpang. Dengan armada yang lebih kecil, diharapkan bus dapat melaju lebih mudah dan cepat, sehingga mengurangi potensi keterlambatan dan meningkatkan ketepatan jadwal.
Meski kapasitas Minitrans lebih kecil dari armada sebelumnya, Transjakarta telah mengantisipasi potensi kepadatan penumpang dengan menambah jumlah unit yang beroperasi pada rute 7B. Jumlah bus ditingkatkan dari 18 menjadi 24 unit. Penambahan armada ini diharapkan dapat mengkompensasi penurunan kapasitas per bus, sehingga secara keseluruhan layanan tetap mampu menampung jumlah penumpang yang ada, terutama pada jam-jam sibuk.
Kebijakan ini menuai beragam reaksi dari masyarakat. Beberapa warganet menyuarakan kekhawatiran mengenai potensi kepadatan di jam-jam sibuk. Namun, ada pula yang berpendapat bahwa penggantian armada ini bisa menjadi solusi yang baik asalkan frekuensi bus ditingkatkan dan jarak antar bus tidak terlalu lama. Transjakarta sendiri menyatakan komitmennya untuk terus memantau dan mengevaluasi efektivitas perubahan ini, serta melakukan penyesuaian lebih lanjut jika diperlukan.
Dengan penyesuaian armada ini, Transjakarta berharap dapat memberikan layanan yang lebih baik dan efisien kepada masyarakat, serta mengatasi tantangan operasional yang ada di lapangan. Peningkatan frekuensi bus dan penggunaan armada yang lebih sesuai dengan kondisi jalan diharapkan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dan mendorong penggunaan transportasi publik di Jakarta.