Pemerintah Intensifkan Pengawasan Daging Kurban untuk Jaminan Keamanan Konsumsi Masyarakat
Pemerintah daerah di berbagai wilayah meningkatkan pengawasan terhadap daging dan jeroan hewan kurban yang beredar di masyarakat. Langkah ini diambil sebagai upaya preventif untuk memastikan daging kurban yang dikonsumsi aman, sehat, utuh, dan halal (ASUH).
Pengawasan meliputi pemeriksaan kesehatan hewan sebelum penyembelihan (ante-mortem) dan setelah penyembelihan (post-mortem). Pemeriksaan ante-mortem dilakukan untuk memastikan hewan kurban tidak memiliki penyakit menular atau cacat fisik yang dapat mempengaruhi kualitas daging. Sementara pemeriksaan post-mortem dilakukan untuk memeriksa organ dalam hewan, seperti hati, paru-paru, dan ginjal, guna mendeteksi adanya penyakit atau kelainan.
Selain pemeriksaan kesehatan hewan, pengawasan juga dilakukan terhadap proses penyembelihan dan penanganan daging. Petugas memastikan penyembelihan dilakukan sesuai dengan syariat Islam dan standar kebersihan yang berlaku. Daging kurban juga harus disimpan dan didistribusikan dengan benar untuk mencegah kontaminasi.
Dalam beberapa kasus, petugas menemukan adanya daging atau jeroan yang tidak layak konsumsi. Daging atau jeroan tersebut kemudian dimusnahkan untuk mencegah penyebaran penyakit. Pemerintah mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dalam memilih daging kurban dan memastikan daging tersebut berasal dari sumber yang terpercaya. Masyarakat juga diminta untuk memasak daging kurban dengan benar untuk membunuh bakteri atau parasit yang mungkin ada.
Berikut adalah beberapa tips untuk memilih dan mengolah daging kurban yang aman:
- Pilih daging kurban yang memiliki warna merah segar dan tidak berbau busuk.
- Pastikan daging kurban disimpan dalam kondisi dingin atau beku.
- Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum dan sesudah memegang daging kurban.
- Masak daging kurban hingga matang sempurna.
- Hindari mengonsumsi jeroan dalam jumlah berlebihan.
Dengan mengikuti tips-tips ini, masyarakat dapat menikmati daging kurban dengan aman dan nyaman.
Pemerintah daerah juga bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk dokter hewan, petugas kesehatan, dan tokoh masyarakat, untuk menyosialisasikan pentingnya keamanan pangan kepada masyarakat. Sosialisasi dilakukan melalui berbagai media, seperti spanduk, leaflet, dan media sosial. Pemerintah berharap dengan adanya sosialisasi ini, masyarakat semakin sadar akan pentingnya keamanan pangan dan dapat memilih dan mengolah daging kurban dengan benar.
Langkah-langkah ini diharapkan dapat memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat dalam mengonsumsi daging kurban pada Hari Raya Idul Adha. Keamanan pangan menjadi prioritas utama untuk mencegah penyebaran penyakit dan memastikan kesehatan masyarakat tetap terjaga.