Resah dengan Serangan Turis, Warga Notting Hill Kompak 'Menghitamkan' Diri

Keresahan melanda para penduduk kawasan Notting Hill, London, yang selama ini dikenal dengan deretan rumah warna-warni nan ikonik. Alih-alih menyambut baik popularitas sebagai destinasi wisata, mereka justru merasa terganggu dengan gelombang turis dan influencer yang datang silih berganti.

Bentuk protes unik pun dilakukan. Sebagai aksi penolakan terhadap kerumunan wisatawan yang dianggap mengganggu privasi dan ketenangan, sejumlah warga berinisiatif mengecat ulang fasad rumah mereka dengan warna hitam pekat. Langkah ekstrem ini diambil sebagai upaya untuk mengurangi daya tarik visual Notting Hill di mata para pemburu konten media sosial.

Alasan di Balik Aksi 'Penghitaman'

Notting Hill memang telah lama menjadi magnet bagi wisatawan, terutama mereka yang gemar mengabadikan momen indah untuk diunggah ke platform media sosial. Warna-warni cerah rumah-rumah di kawasan ini menjadi latar belakang foto yang sempurna. Namun, popularitas tersebut membawa dampak negatif bagi penduduk setempat.

Keluhan demi keluhan bermunculan. Mulai dari sampah yang berserakan, pagar yang dipanjat seenaknya, hingga upaya pengunjung yang mencoba masuk ke rumah warga tanpa izin. Bahkan, beberapa influencer dilaporkan datang dengan membawa berbagai properti dan pakaian ganti, lalu menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk mendapatkan foto yang sempurna di depan pintu rumah warga.

"Jelas bahwa warna rumah yang cerah dan kontras merupakan daya tarik utama untuk foto-foto di akun media sosial mereka. Meskipun kita semua menghargai pesona jalan kita, konsekuensi yang tidak diinginkan adalah lonjakan pariwisata yang mengganggu," ujar seorang warga yang enggan disebutkan namanya.

Kampanye Simpatik dan Langkah Preventif

Aksi pengecatan rumah menjadi hitam ini merupakan puncak dari kekesalan warga yang sudah lama memendam rasa tidak nyaman. Seorang warga yang pertama kali melakukan aksi ini beralasan bahwa warna hitam tidak akan terlihat menarik di Instagram, sehingga diharapkan dapat mengurangi minat wisatawan untuk berfoto di depan rumahnya.

Inisiatif tersebut kemudian diikuti oleh warga lainnya. Mereka bahu-membahu mengecat bagian rumah mereka dengan warna gelap sebagai bentuk perlawanan terhadap aktivitas fotografi yang berlebihan. Kampanye untuk mengajak tetangga lain melakukan hal serupa pun digulirkan.

Selain mengubah warna rumah, warga juga mengambil langkah-langkah preventif lainnya. Beberapa rumah kini memasang tali pembatas dan rantai di depan pintu untuk menghalau pengunjung yang nekat berpose. Papan bertuliskan zona tenang juga telah dipasang di sejumlah titik strategis di kawasan tersebut.

Notting Hill Bukan Taman Hiburan

Seorang warga dengan nada geram mengungkapkan bahwa kedatangan wisatawan sudah sangat mengganggu. Ia menyayangkan kurangnya kesadaran para pengunjung bahwa Notting Hill adalah kawasan pemukiman, bukan taman hiburan atau museum.

"Ini benar-benar pariwisata yang berlebihan dan invasif tanpa alasan sama sekali. Setiap 30 detik saja ada kelompok baru. Anda tidak dapat meminta orang untuk berhenti, Anda akan mengawasi sepanjang hari meminta orang untuk tidak membuang sampah atau untuk diam," tuturnya.

Warga tersebut juga menambahkan bahwa infrastruktur Notting Hill tidak dirancang untuk menampung lonjakan wisatawan secara massal. Mereka sering kali harus membersihkan sampah yang ditinggalkan oleh para pengunjung.

Aksi 'penghitaman' ini menjadi simbol perlawanan warga Notting Hill terhadap pariwisata yang berlebihan dan tidak bertanggung jawab. Mereka berharap, dengan hilangnya daya tarik visual, kawasan mereka dapat kembali menjadi tempat yang nyaman dan tenang untuk ditinggali.