Kulon Progo Kembali ke Tradisi: Daun Kelapa dan Jati Jadi Wadah Daging Kurban Pengganti Plastik

Menyambut Hari Raya Idul Adha, masyarakat Padukuhan Kopat, Karangsari, Pengasih, Kulon Progo, menunjukkan komitmen terhadap lingkungan dengan menghidupkan kembali tradisi pembuatan wadah daging kurban dari bahan alami. Sarangan, wadah anyaman dari daun kelapa dan alas daun jati, menjadi alternatif pengganti kantong plastik yang ramah lingkungan.

Sarangan dibuat dari 12 hingga 14 helai daun kelapa yang dianyam silang dan diikat dengan serat bambu, membentuk wadah menyerupai mangkuk. Daun jati kemudian digunakan sebagai alas di dalam sarangan sebelum daging kurban dimasukkan. Menurut Saleh Riyadi, Ketua Panitia Kurban Masjid Al Ikhlas Kopat, penggunaan sarangan merupakan solusi praktis dan ramah lingkungan karena memanfaatkan sumber daya alam lokal yang mudah didapatkan. "Ini cara yang praktis, ramah lingkungan, dan mudah didistribusikan. Zero plastik," ujarnya.

Tradisi ini bukan hal baru bagi warga Kopat. Sebelum maraknya penggunaan plastik pada era 1990-an, sarangan atau dhekon telah menjadi wadah umum dalam berbagai acara kenduri. Namun, kepraktisan plastik secara perlahan menggeser penggunaan sarangan. Warga menyadari bahwa plastik tidak hanya mencemari lingkungan, tetapi juga mempengaruhi kesegaran daging kurban.

Penerbitan Surat Edaran Bupati Kulon Progo tentang pelaksanaan Idul Adha tanpa plastik menjadi momentum kebangkitan kembali penggunaan sarangan. Panitia kurban mengorganisir pengumpulan daun kelapa dan daun jati dari warga, kemudian bersama-sama membuat sarangan di masjid. Proses pembuatannya pun relatif cepat, hanya membutuhkan waktu kurang dari tiga menit untuk setiap sarangan. Daging kurban yang telah dibungkus dengan sarangan kemudian dibagikan kepada sekitar 300 keluarga di empat dusun, yaitu Kopat, Cekelan, Dukuh, dan Sendang.

Wakil Bupati Kulon Progo, Ambar Purwoko, mengapresiasi inisiatif warga Kopat dalam menjaga lingkungan. Ia berharap, pemanfaatan wadah ramah lingkungan seperti sarangan dapat terus ditingkatkan dan menjadi contoh bagi wilayah lain. Pemerintah daerah pun berkomitmen untuk terus mengingatkan masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan, terutama dalam momen-momen perayaan seperti Idul Adha.