Puncak Bogor Jadi Primadona, Hotel Raup Untung dari Lonjakan Turis Timur Tengah Saat Musim Haji

markdown Momen ibadah haji tidak hanya menjadi berkah bagi Tanah Suci, tetapi juga membawa angin segar bagi industri pariwisata di Indonesia, khususnya di kawasan Puncak, Bogor. Ketika umat Muslim dari seluruh dunia berbondong-bondong ke Mekkah, banyak warga negara Timur Tengah, terutama Arab Saudi, memilih untuk menghabiskan waktu liburan di luar negeri. Fenomena ini dimanfaatkan dengan baik oleh para pelaku bisnis perhotelan di Puncak, yang mengalami lonjakan signifikan dalam jumlah pengunjung.

Tradisi berlibur ke luar negeri saat musim haji telah menjadi kebiasaan umum bagi sebagian warga Arab Saudi. Beberapa dari mereka bahkan menyewakan properti mereka di Mekkah dan Madinah kepada para jamaah haji, sembari menikmati liburan bersama keluarga. Indonesia, dengan keindahan alam dan keramahannya, menjadi salah satu destinasi favorit. Setelah tiba di Jakarta, para wisatawan Timur Tengah ini biasanya langsung menuju kota-kota tujuan wisata seperti Bogor, Bali, dan Yogyakarta.

The Green Peak, Artotel, yang terletak di Puncak Bogor, menjadi salah satu akomodasi yang paling diminati oleh turis asal Timur Tengah. General Manager The Green Peak, Artotel, Widhi Anugraha, mengungkapkan bahwa dalam beberapa hari terakhir, dominasi wisatawan Timur Tengah sangat terasa. Kenaikan jumlah kunjungan mencapai 25% dibandingkan dengan bulan Mei yang hanya mencatat angka 3-5%.

Widhi menjelaskan bahwa momentum ini menjadi peluang emas bagi Artotel di tengah kondisi wisatawan lokal yang cenderung lesu dan adanya efisiensi perjalanan dinas dari sektor pemerintahan. Pihaknya melihat adanya celah baru dalam peningkatan kunjungan wisatawan Timur Tengah, sehingga mendorong mereka untuk lebih gencar melakukan promosi, baik secara offline maupun online.

Berbeda dengan wisatawan domestik yang terbiasa menggunakan platform agen travel online, turis Timur Tengah cenderung datang langsung ke hotel untuk melihat dan memesan kamar. Artotel menjalin kerjasama dengan para pemandu wisata lokal (sering disebut 'sawak') yang membawa tamu potensial ke hotel. Jika tamu memutuskan untuk menginap, pemandu akan mendapatkan reward. Ulasan positif di media sosial seperti Instagram dan Google juga menjadi daya tarik tersendiri.

"Kemarin ada satu grup yang terdiri dari tiga keluarga. Mereka datang langsung dengan pemandu, dan setelah melihat hotel yang tenang, kamar yang luas, dan kolam renang yang besar, mereka langsung memesan untuk sembilan hari," ungkap Widhi.

Artotel mencatat bahwa peningkatan jumlah turis Timur Tengah tahun ini sangat signifikan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Tingkat pemesanan kamar sepanjang bulan Juni menunjukkan kenaikan sebesar 37%. Bogor menjadi destinasi pertama yang mereka kunjungi, dengan lama tinggal sekitar 3-4 hari. Setelah itu, mereka biasanya melanjutkan perjalanan ke Bali atau Yogyakarta.

Selama di Bogor, para wisatawan Timur Tengah ini gemar mengunjungi Puncak Pass, bersantai di kafe-kafe, atau menikmati berbagai tempat wisata lainnya. Mereka akan kembali ke hotel pada malam hari untuk beristirahat.