Pemerintah Incar Dana Segar Rp 8 Triliun dari Lelang Sukuk Negara
Pemerintah Indonesia kembali membuka peluang bagi investor untuk berpartisipasi dalam pembangunan negara melalui penerbitan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara. Lelang sukuk ini dijadwalkan pada hari Selasa, 10 Juni 2025, dengan target indikatif sebesar Rp 8 triliun. Dana yang diperoleh dari lelang ini akan digunakan untuk memenuhi sebagian dari kebutuhan pembiayaan yang telah dialokasikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2025.
Lelang akan menawarkan dua jenis seri SBSN, yaitu seri SPN-S (Surat Perbendaharaan Negara-Syariah) dan seri PBS (Project Based Sukuk). Seri SPN-S merupakan instrumen jangka pendek yang menawarkan imbal hasil berupa diskonto, sementara seri PBS digunakan untuk membiayai proyek-proyek pemerintah yang spesifik. Pemerintah secara rutin menerbitkan sukuk untuk menarik minat investor yang mencari investasi yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.
Proses lelang akan dilaksanakan secara elektronik melalui sistem yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia (BI), yang bertindak sebagai agen lelang. Lelang akan dibuka pada pukul 09.00 WIB dan ditutup pada pukul 11.00 WIB. Pengumuman hasil lelang akan dilakukan pada hari yang sama, dan setelmen atau penyelesaian transaksi akan dilaksanakan dua hari kerja setelahnya, yaitu pada tanggal 12 Juni 2025.
Lelang ini bersifat terbuka untuk semua investor, dengan menggunakan metode harga beragam (multiple price). Dalam metode ini, setiap pemenang lelang akan membayar harga sesuai dengan bid yang diajukannya. Hal ini memungkinkan pemerintah untuk mendapatkan harga yang optimal berdasarkan permintaan pasar.
Sejumlah bank dan perusahaan sekuritas telah ditunjuk sebagai dealer utama dalam lelang ini. Dealer utama memiliki peran penting dalam memasarkan dan mendistribusikan sukuk kepada investor. Berikut adalah daftar dealer utama yang berpartisipasi dalam lelang sukuk:
- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
- PT Bank Permata Tbk
- PT Bank Panin Tbk
- PT Bank HSBC Indonesia
- PT. Bank OCBC NISP Tbk
- Standard Chartered Bank
- PT Bank CIMB Niaga Tbk
- PT Bank Maybank Indonesia, Tbk
- Citibank NA
- PT Bank Central Asia Tbk
- Deutsche Bank AG
- PT BRI Danareksa Sekuritas
- PT Mandiri Sekuritas
- PT Trimegah Sekuritas Indonesia, Tbk
- PT Bahana Sekuritas
- PT Bank Syariah Indonesia Tbk
Pemerintah menawarkan tujuh seri SBSN dengan jatuh tempo dan tingkat imbalan yang bervariasi untuk memenuhi preferensi investor yang berbeda. Berikut adalah detail dari masing-masing seri yang dilelang:
- SPNS08122025 (reopening): Jatuh tempo 8 Desember 2025, imbalan diskonto
- SPNS09032026 (new issuance): Jatuh tempo 9 Maret 2026, imbalan diskonto
- PBS003 (reopening): Jatuh tempo 15 Januari 2027, imbalan 6,00000%
- PBS030 (reopening): Jatuh tempo 15 Juli 2028, imbalan 5,87500%
- PBSG001 (reopening): Jatuh tempo 15 September 2029, imbalan 6,62500%
- PBS034 (reopening): Jatuh tempo 15 Juni 2039, imbalan 6,50000%
- PBS038 (reopening): Jatuh tempo 15 Desember 2049, imbalan 6,87500%
Dengan variasi seri sukuk yang ditawarkan, pemerintah berharap dapat menarik minat investor dari berbagai kalangan dan dengan profil risiko yang berbeda-beda.