BTN Syariah Siap Bertransformasi: Nama Baru dan Ekspansi Bisnis Menanti

Bank Tabungan Negara (BTN) semakin memantapkan langkahnya dalam pengembangan perbankan syariah di Indonesia. Pasca akuisisi PT Bank Victoria Syariah sebagai bagian dari proses spin-off Unit Usaha Syariah (UUS), BTN bersiap untuk melahirkan sebuah bank umum syariah (BUS) baru yang diharapkan mampu bersaing di kancah nasional.

Direktur Utama BTN, Nixon L.P. Napitupulu, mengungkapkan bahwa identitas baru akan melekat pada entitas syariah yang sedang dipersiapkan ini. Lebih dari sekadar perubahan nama, transformasi ini merupakan bagian dari strategi besar untuk mendorong pertumbuhan dan memperluas jangkauan layanan BTN Syariah.

"Rencananya spin-off ini akan terlaksana sekitar Oktober-November 2025, dan sebenarnya sudah ada nama baru yang dipertimbangkan, bahkan usulan ini datang dari Presiden Republik Indonesia. Namun, kami belum bisa mengumumkannya sekarang karena masih menunggu persetujuan resmi," ujar Nixon dalam acara Penandatanganan Akta Jual Beli dan Pengambilalihan saham BVS di Menara BTN.

Perubahan nama ini bukan tanpa alasan. BTN memiliki ambisi besar untuk menjadikan BTN Syariah sebagai pemain utama di industri perbankan syariah, melampaui peranannya sebagai bagian dari BTN. Ekspansi bisnis menjadi kunci utama dalam mewujudkan visi ini.

"Supaya dia beyond BTN, kami akan memperluas target pasar. Awalnya fokus kami di perumahan, tapi ke depan kami akan masuk ke segmen ritel dan konsumer, menyasar kalangan konformis dan konservatif," imbuh Nixon.

Setelah resmi beroperasi, BUS hasil spin-off BTN Syariah akan menghadirkan layanan syariah di seluruh jaringan kantor cabang BTN. Langkah ini diyakini akan mempercepat penetrasi pasar dan mempermudah akses layanan bagi masyarakat. Nixon menjelaskan bahwa sinergi ini telah mendapatkan lampu hijau dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

"Hal ini sangat memungkinkan dan akan mempercepat proses penetrasi mereka di market. Jika harus membuka cabang baru, proses perizinan dan pencarian lokasi akan memakan waktu," ungkap Nixon.

Dengan spin-off ini, BTN berharap dapat berkontribusi pada penguatan ekosistem perbankan syariah di Indonesia. Targetnya, BTN Syariah dapat menjadi bank syariah terbesar kedua di Indonesia. Saat ini, posisi puncak masih dipegang oleh PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) dengan aset sekitar Rp 401 triliun, sementara BTN Syariah memiliki total aset sekitar Rp 61 triliun.