BCA Ungkap Strategi Jitu Bantu Nasabah KPR Hindari Kredit Macet

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) berupaya proaktif dalam membantu para nasabahnya, khususnya mereka yang memiliki Kredit Pemilikan Rumah (KPR), agar terhindar dari potensi gagal bayar atau kredit macet.

BCA menyadari pentingnya pengelolaan keuangan yang cermat bagi para debitur KPR. Oleh karena itu, bank swasta ini menerapkan sejumlah strategi yang berfokus pada analisis mendalam kemampuan finansial calon debitur sejak awal proses pengajuan kredit.

Executive Vice President Consumer Loan BCA, Welly Yandoko, menjelaskan bahwa analisis yang komprehensif ini bertujuan untuk memastikan kelancaran pembayaran cicilan KPR di masa mendatang. Salah satu strategi yang ditawarkan adalah opsi suku bunga fixed dengan jangka waktu yang panjang, bahkan hingga 10 tahun. Dengan demikian, calon debitur dapat memprediksi dan merencanakan anggaran secara lebih akurat karena besaran angsuran sudah dapat diperhitungkan selama periode suku bunga tetap tersebut.

BCA juga mengedepankan transparansi dalam memberikan informasi kepada nasabah. Saat penawaran KPR, BCA selalu memberikan penjelasan yang detail mengenai suku bunga yang berlaku dan besaran cicilan yang harus dibayarkan. Hal ini memungkinkan nasabah untuk memahami kewajiban finansial mereka secara menyeluruh.

Selain itu, BCA juga berupaya memberikan gambaran yang jelas mengenai potensi perubahan cicilan akibat perubahan suku bunga dari fixed ke floating. Dengan kondisi suku bunga floating yang relatif stabil, nasabah diharapkan dapat memperkirakan kenaikan cicilan dengan lebih baik.

Apabila ada debitur yang berencana untuk melakukan refinancing ke bank lain pada saat masa floating, BCA akan berupaya untuk memahami alasan di balik keputusan tersebut. BCA akan memberikan edukasi kepada debitur mengenai potensi keuntungan dan kerugian yang mungkin timbul, termasuk biaya-biaya yang mungkin muncul dibandingkan dengan manfaat yang akan diperoleh. Tujuannya adalah untuk memberikan solusi terbaik yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi debitur.

Kinerja KPR BCA menunjukkan tren pertumbuhan yang positif sejak tahun 2023. Pada akhir tahun 2024, KPR BCA mencatat pertumbuhan sebesar 11,2 persen secara tahunan. Meskipun demikian, pada awal tahun 2025, KPR BCA mengalami sedikit penurunan dibandingkan dengan akhir tahun sebelumnya. Menurut Welly, penurunan ini disebabkan oleh kondisi makroekonomi yang kurang kondusif, yang berdampak pada perlambatan ekonomi Indonesia dan pada akhirnya mempengaruhi permintaan kredit.