Telkom Gandeng Thales Perkuat Pertahanan Data di Era Digital

Telkom Perkokoh Keamanan Siber Nasional Bersama Thales

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, melalui unit bisnis Telkom Solution, mengambil langkah proaktif dalam memperkuat ekosistem keamanan siber di Indonesia. Sinergi strategis dengan perusahaan teknologi global, Thales, diwujudkan melalui acara Customer Gathering bertajuk "Ensuring Robust Data Protection in the Age of Digital Transformation". Acara ini menjadi wadah penting untuk membahas tantangan dan solusi perlindungan data di era transformasi digital yang semakin pesat.

Acara yang diselenggarakan pada awal Juni ini, menghadirkan lebih dari 50 representasi dari berbagai sektor vital seperti keuangan, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan instansi pemerintahan. Para peserta aktif berdiskusi mengenai urgensi perlindungan data digital, khususnya dalam menghadapi implementasi Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP) yang semakin ketat. Telkom Solution menekankan bahwa transformasi digital harus berjalan seiring dengan peningkatan infrastruktur keamanan siber yang mumpuni.

Tanto Suratno, OVP Enterprise Product Development Telkom, menyampaikan bahwa Telkom berkomitmen untuk mendukung kepatuhan terhadap regulasi perlindungan data nasional. Kolaborasi dengan Thales diharapkan dapat menghasilkan solusi digital yang tidak hanya canggih secara teknologi, tetapi juga relevan dengan kebutuhan industri dan sesuai dengan regulasi yang berlaku. Diskusi mendalam bersama Thales berfokus pada pentingnya penerapan sistem keamanan data berlapis. Sistem ini dirancang untuk melindungi informasi strategis dari berbagai ancaman siber yang terus berkembang.

Urgensi Keamanan Data di Era Digital

UU PDP menjadi perhatian utama dalam diskusi. Implementasi UU PDP yang semakin ketat menuntut organisasi untuk lebih serius dalam melindungi data pribadi yang mereka kelola. Acara ini menjadi platform yang efektif untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman mengenai UU PDP, serta bagaimana mengimplementasikan langkah-langkah perlindungan data yang sesuai.

Ferry Andrianto, seorang peserta dari sektor keuangan, mengapresiasi inisiatif Telkom Solution dan Thales dalam menyelenggarakan sosialisasi mengenai keamanan siber. Ia menekankan pentingnya memahami berbagai lapisan keamanan data dan memprioritaskan kebutuhan di setiap lapisan untuk mendukung perlindungan data yang efektif.

Hopy Familianto, perwakilan dari sebuah BUMN, menambahkan bahwa acara ini sangat bermanfaat dalam memperluas pemahaman teknis dan regulatif mengenai keamanan digital. Hal ini sangat krusial bagi perusahaan yang mengelola jutaan database pelanggan. Ia berharap agar sesi serupa dapat diadakan dengan durasi yang lebih panjang untuk memungkinkan diskusi yang lebih mendalam.

Kolaborasi antara Telkom dan Thales diharapkan dapat memacu terciptanya solusi keamanan data yang tangguh, memenuhi standar global, dan mendukung akselerasi transformasi digital di Indonesia. Dengan meningkatnya ancaman siber, investasi dalam keamanan data menjadi semakin penting untuk menjaga kepercayaan pelanggan, melindungi aset perusahaan, dan memastikan kelangsungan bisnis.

Implementasi Keamanan Data Berlapis

Implementasi keamanan data berlapis merupakan hal yang harus diperhatikan. Keamanan data berlapis atau defense in depth adalah pendekatan keamanan informasi di mana serangkaian mekanisme keamanan dikonfigurasikan untuk melindungi aset informasi yang berharga. Pendekatan ini melibatkan penggunaan berbagai lapisan kontrol keamanan (baik fisik, teknis, maupun administratif) yang saling melengkapi dan tumpang tindih. Jika satu kontrol gagal atau dieksploitasi, kontrol lainnya tetap tersedia untuk mencegah atau mendeteksi serangan.

Berikut adalah beberapa komponen utama dan manfaat dari implementasi keamanan data berlapis:

  • Kontrol Fisik:
    • Termasuk tindakan seperti pagar, kunci, kartu akses, kamera pengawas, dan penjaga keamanan.
    • Tujuannya adalah untuk mencegah akses fisik yang tidak sah ke fasilitas dan peralatan.
  • Kontrol Teknis:
    • Firewall: Memantau dan mengontrol lalu lintas jaringan berdasarkan aturan keamanan yang telah ditetapkan.
    • Sistem Deteksi Intrusi (IDS) dan Sistem Pencegahan Intrusi (IPS): Mendeteksi aktivitas mencurigakan dan mengambil tindakan untuk mencegah serangan.
    • Antivirus dan Anti-Malware: Melindungi sistem dari perangkat lunak berbahaya.
    • Enkripsi: Mengenkripsi data saat disimpan (at rest) dan saat transit (in transit) untuk melindungi kerahasiaan.
    • Autentikasi Multi-Faktor (MFA): Memerlukan lebih dari satu bentuk verifikasi identitas untuk mengakses sistem.
    • Manajemen Patch: Memastikan bahwa semua perangkat lunak diperbarui dengan patch keamanan terbaru untuk mengatasi kerentanan.
    • Segmentasi Jaringan: Membagi jaringan menjadi segmen-segmen yang lebih kecil untuk membatasi dampak jika terjadi pelanggaran.
  • Kontrol Administratif:
    • Kebijakan Keamanan: Menetapkan aturan dan panduan untuk perilaku yang aman.
    • Pelatihan Keamanan: Memberikan pelatihan kepada karyawan tentang ancaman keamanan dan cara melindungi diri serta organisasi.
    • Prosedur Respons Insiden: Merencanakan dan melatih respons terhadap insiden keamanan.
    • Audit Keamanan: Melakukan audit rutin untuk memastikan kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur keamanan.
    • Manajemen Risiko: Mengidentifikasi, menilai, dan mengurangi risiko keamanan informasi.

Implementasi keamanan data berlapis dapat membantu melindungi organisasi dari berbagai ancaman siber. Keamanan data yang kuat akan meningkatkan kepercayaan pelanggan dan menjaga reputasi perusahaan.