Legislator Serukan Idul Adha sebagai Momentum Pemersatu Bangsa dan Penguatan Solidaritas
Hari Raya Idul Adha, yang dirayakan oleh umat Muslim di seluruh dunia, memiliki makna yang mendalam bagi bangsa Indonesia. Lebih dari sekadar perayaan keagamaan, Idul Adha mengandung nilai-nilai luhur yang dapat mempererat persatuan dan kesatuan bangsa, serta meningkatkan solidaritas sosial.
Bambang Soesatyo, seorang anggota DPR RI, menekankan bahwa Idul Adha bukan hanya menjadi momen penting bagi umat Islam, tetapi juga merupakan panggilan untuk meneguhkan kembali semangat pengorbanan, solidaritas, dan persatuan bangsa. Melalui ibadah kurban, umat Muslim diajak untuk berbagi rezeki dengan sesama, terutama mereka yang kurang mampu. Tindakan ini mencerminkan kepedulian sosial dan gotong royong yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia.
Semangat Gotong Royong dalam Idul Adha
Perayaan Idul Adha menjadi cermin nyata dari gotong royong dan kepedulian sosial yang mampu menyentuh berbagai lapisan kehidupan. Kurban yang dilakukan umat Muslim tidak hanya merupakan ritual ibadah, tetapi juga sarana untuk membantu masyarakat yang kurang beruntung. Hal ini menunjukkan potensi aksi sosial yang terkandung dalam perayaan Idul Adha dalam mengurangi kesenjangan sosial dan mendorong solidaritas di antara sesama.
Idul Adha dan Redistribusi Kekayaan
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024, masih terdapat sebagian penduduk Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan. Dalam konteks ini, momentum Idul Adha menjadi peluang strategis untuk mendorong redistribusi kekayaan secara lebih adil, melalui distribusi daging kurban. Praktik ini tidak hanya berfungsi sebagai bentuk ibadah individual, tetapi juga sebagai sarana mempererat hubungan sosial antara yang mampu dan yang membutuhkan.
Empati dan Kepedulian di Tengah Polarisasi
Selain itu, perayaan Idul Adha juga mengingatkan akan pentingnya empati dan kepedulian di tengah maraknya polarisasi sosial dan politik. Idul Adha mengajarkan pengorbanan bukan semata-mata tentang materi, tetapi juga tentang kerendahan hati untuk mengesampingkan ego dan merajut kembali simpul-simpul kebangsaan yang mulai mengendur. Dalam perbedaan pilihan politik, latar belakang etnis, dan status sosial, umat Islam dipersatukan dalam satu panggilan spiritual meneladani ketaatan dan keikhlasan Nabi Ibrahim dan Ismail. Hal ini dapat menjadi narasi kuat untuk membangun Indonesia yang inklusif dan berbasis solidaritas sosial.
Idul Adha Sebagai Katalisator Masyarakat Kuat
Dalam situasi dunia yang semakin tidak pasti, kekuatan komunitas yang solid dan saling peduli menjadi aset penting. Di sinilah perayaan Idul Adha memiliki nilai strategis sebagai katalisator pembentukan masyarakat yang kuat dan tangguh. Momen Idul Adha harus menjadi pengingat bahwa keberagamaan sejati mesti terwujud dalam aksi sosial yang konkret dan menyentuh kehidupan orang lain. Idul Adha menjadi momentum penting untuk memperkuat solidaritas dan persatuan bangsa.