Polri Optimis Swasembada Jagung, Targetkan Produksi 4 Juta Ton di Tahun 2025

Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri, Komjen Dedi Prasetyo, yang juga bertindak sebagai Pengawas Gugus Tugas Ketahanan Pangan Polri, menegaskan komitmen penuh jajaran kepolisian dalam mendukung program swasembada jagung nasional. Keterlibatan Polri dalam program ini merupakan tindak lanjut dari kerjasama dengan Kementerian Pertanian, yang bertujuan untuk membina petani serta menjaga stabilitas ekosistem pertanian demi peningkatan produksi jagung.

"Sesuai arahan Bapak Menteri Pertanian dan Bapak Kapolri, kami melaksanakan kegiatan panen raya di kuartal kedua ini, yang mencakup lahan seluas 440.000 hektare. Estimasi hasil panen untuk periode ini adalah lebih dari 1 juta ton," ujar Komjen Dedi saat meninjau panen raya di Dusun Kandasan, Desa Bange, Sanggau Ledo, Bengkayang, Kalimantan Barat, pada Kamis (5/6/2025).

Komjen Dedi menyatakan optimis bahwa Polri mampu mencapai target yang ditetapkan oleh Menteri Pertanian, yaitu memproduksi 4 juta ton jagung pada tahun 2025. Ia mengungkapkan bahwa hingga pertengahan tahun ini, produksi jagung telah mengalami peningkatan sebesar 39 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

"Ini adalah komitmen kami untuk mencapai target tersebut. Sesuai arahan Bapak Menteri, di semester pertama tahun ini kita sudah meningkat 39 persen dibandingkan semester pertama tahun 2024 lalu. Target kami dari Polri, dengan arahan Bapak Menteri, adalah 4.000.000 ton di tahun 2025," tegas Komjen Dedi.

Menteri Perdagangan (Mendag), Budi Santoso, menambahkan bahwa Indonesia saat ini mengalami surplus jagung. Oleh karena itu, fokus utama pemerintah adalah mendorong pemasaran jagung yang dihasilkan oleh kelompok-kelompok tani, serta memastikan harga jual jagung pascapanen tetap menguntungkan petani.

"Kita kan surplus jagung ya, jadi salah satunya bagaimana mendorong ekspor untuk pemasaran produknya dengan terjual bagus, diminati untuk ekspor, semangat bertaninya semakin tinggi. Jadi semua tersalurkan dengan baik," kata Budi.

Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman menyatakan bahwa ekspor jagung yang dilakukan saat ini berpotensi menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia. Ia meyakini bahwa ekspor jagung Indonesia akan terus meningkat di masa mendatang.

"Permintaan dari Malaysia saat ini mencapai 240.000 ton per tahun, atau sekitar 20.000 ton lebih per bulan, hanya untuk komoditas jagung. Permintaan tersebut bahkan belum termasuk dari negara lain seperti Filipina," jelas Amran.