Pemprov Jabar Siap Intervensi Penanganan Masalah Sosial di Cirebon Jika Pemkab Kewalahan
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyatakan kesiapannya untuk mengambil alih penanganan berbagai masalah sosial di Kabupaten Cirebon apabila pemerintah daerah setempat dinilai kurang maksimal dalam menanganinya. Pernyataan ini disampaikan saat ia tengah dalam perjalanan menuju Desa Toncong, sebuah wilayah perbatasan di ujung timur Jawa Barat, pada hari Jumat.
"Kami merasa bahagia dapat berkunjung ke Desa Toncong, Kabupaten Cirebon, yang merupakan wilayah perbatasan Jawa Barat," ujar Dedi melalui rekaman video. Ia berharap kunjungannya tersebut dapat membawa perubahan positif bagi daerah tersebut.
Dedi menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Barat siap turun tangan melalui kebijakan tingkat provinsi jika pemerintah kabupaten tidak mampu mengatasi berbagai persoalan yang ada. Ia mengharapkan Pemerintah Kabupaten Cirebon dapat bertindak cepat, responsif, dan berani mengambil risiko, terutama dalam menangani masalah sosial seperti tawuran remaja dan kenakalan anak-anak.
"Kami berharap Pemerintah Kabupaten Cirebon bertindak cekatan dan berani mengambil risiko dalam menangani berbagai masalah yang terjadi, serta mengikuti visi dan misi Pemerintah Provinsi dalam menangani warga, menanggulangi tawuran, dan membina anak-anak dengan karakter khusus. Kami juga mendorong agar tindakan tegas diambil terhadap anak-anak yang melakukan pelanggaran agar dapat dilakukan pembinaan," tuturnya.
Dedi Mulyadi menekankan bahwa Pemerintah Provinsi terbuka terhadap berbagai metode pembinaan, asalkan memberikan dampak positif. Ia mencontohkan beberapa kota di Jawa Barat yang telah berhasil menurunkan tingkat kekerasan remaja melalui kebijakan pembinaan.
"Metodologi pembinaan dapat beragam, seperti barak militer atau metode lainnya, yang terpenting adalah memberikan manfaat," ujarnya. Ia menambahkan, daerah yang masih membiarkan perilaku menyimpang menunjukkan bahwa daerah tersebut belum menjalankan visi gubernur dalam menangani problematika remaja.
Gubernur juga memberikan pesan reflektif tentang pentingnya berkorban demi kebaikan bersama, termasuk mengorbankan ego pribadi. "Mari kita urus kampung, tata kota. Jawa Barat itu istimewa. Mari kita berkorban, minimal mengorbankan ego kita. Jika punya sapi atau domba, korbankan dombanya. Yang terpenting, kita harus berani mengorbankan perasaan," tutupnya.
Dedi Mulyadi juga menyoroti pentingnya sinergi antara pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten dalam menangani masalah sosial. Ia menekankan bahwa keberhasilan penanganan masalah sosial membutuhkan komitmen dan kerja sama dari semua pihak. Dedi juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam menciptakan lingkungan yang kondusif bagi perkembangan anak-anak dan remaja. Ia berharap dengan adanya sinergi dan partisipasi aktif dari semua pihak, Jawa Barat dapat menjadi provinsi yang aman, nyaman, dan sejahtera bagi seluruh warganya.