Penantian Panjang Berbuah Manis: Pasangan Suami Istri dari NTB Akhirnya Tunaikan Wukuf di Arafah

Haru dan Syukur Warnai Ibadah Wukuf Pasangan NTB Setelah 13 Tahun Menanti

Di tengah jutaan umat Muslim yang memadati Arafah, sepasang suami istri asal Nusa Tenggara Barat (NTB) larut dalam haru dan syukur. Ardi (51) dan Arastika (45), akhirnya dapat menunaikan salah satu rukun haji terpenting, wukuf, setelah penantian panjang selama 13 tahun.

"Kami mendaftar haji pada tahun 2012. Alhamdulillah, setelah 13 tahun, cita-cita kami akhirnya terwujud," ungkap Ardi dengan mata berkaca-kaca, saat ditemui di Muzdalifah, Jumat (6/6/2025).

Sang istri, Arastika, tak dapat menyembunyikan kebahagiaannya. "Senang sekali bisa berada di sini," ujarnya singkat, namun sarat makna.

Pasangan ini memulai perjalanan mereka dari Sumbawa Barat, NTB. Ardi mengaku telah lama memimpikan momen ini. Ia menggambarkan perasaannya saat melihat lautan manusia di Arafah sebagai pengalaman yang luar biasa dan membanggakan.

"Masyaallah, kita bangga bisa berkumpul dengan umat Muslim dari seluruh dunia di tempat ini," tutur Ardi dengan nada takjub.

Di Arafah, Ardi tak lupa memanjatkan doa untuk keluarga tercinta. Ia berharap anak-anaknya tumbuh menjadi generasi yang saleh dan salehah, serta seluruh kerabatnya di Tanah Air diberikan kesempatan untuk menunaikan ibadah haji.

"Kami berdoa agar keluarga kami, khususnya, juga dapat menginjakkan kaki di Tanah Suci ini," imbuhnya.

Ardi meyakini bahwa seluruh rangkaian ibadah haji adalah proses pembelajaran yang berharga. Ia berharap dapat menjadi pribadi yang lebih baik setelah menjalani ibadah ini.

Kebersamaan dan Doa untuk Bangsa

Selain Ardi dan Arastika, jemaah haji asal NTB lainnya, Abdul Murad, juga merasakan kebahagiaan yang sama. Ia bersyukur dapat melaksanakan wukuf di Arafah dan memanjatkan doa-doa terbaik.

"Alhamdulillah, hari ini kami dapat menyelesaikan wukuf di Arafah dengan baik," kata Abdul Murad.

Menurutnya, wukuf di Arafah bukan hanya sekadar melaksanakan rukun haji, tetapi juga menjadi momen untuk merenungkan sejarah para nabi, mulai dari Nabi Adam AS, Nabi Ibrahim AS, hingga Nabi Muhammad SAW. Ia berharap doa-doanya selama di Arafah dikabulkan oleh Allah SWT.

"Tentu saja, kami memohon yang terbaik untuk diri sendiri, anak-anak, keluarga, dan seluruh keluarga di Tanah Air, khususnya di Sumbawa. Kami juga mendoakan kebaikan bagi bangsa dan negara kita," ungkap Abdul Murad.

Abdul Murad juga menyampaikan apresiasi atas pelayanan yang diberikan oleh petugas haji. Ia menilai petugas selalu responsif dan cepat tanggap dalam mengatasi setiap permasalahan yang dihadapi jemaah.

"Alhamdulillah, pelayanannya luar biasa. Jika ada kendala, petugas dengan cepat mengatasi semua hal tersebut," pungkasnya.

Kisah Ardi, Arastika, dan Abdul Murad adalah secuil dari jutaan kisah haru dan syukur yang mewarnai ibadah haji tahun ini. Penantian panjang, doa-doa yang dipanjatkan, dan kebersamaan dengan sesama umat Muslim menjadi pengalaman spiritual yang tak terlupakan bagi mereka.