Pluang Bidik Pasar Filipina: Uji Coba Investasi Saham AS dengan Program Sandbox SEC

Platform investasi asal Indonesia, Pluang, menorehkan tonggak sejarah sebagai fintech pertama dari Indonesia yang mendapat lampu hijau untuk menguji coba akses ke pasar saham Amerika Serikat di Filipina. Kesempatan ini hadir melalui program Strategic Sandbox (StratBox) yang diinisiasi oleh Securities and Exchange Commission (SEC) Filipina.

Inisiatif ini, yang dikelola oleh PhiliFintech Innovation Office (PhiliFINNO) SEC, memungkinkan Pluang untuk menawarkan layanan investasi saham AS kepada investor ritel Filipina. Sebelumnya, aset investasi ini belum tersedia secara lokal bagi masyarakat Filipina. Program ini membuka pintu bagi masyarakat Filipina untuk berinvestasi di 30 perusahaan terkemuka dunia, seperti Apple, Meta, Amazon, dan Tesla, dengan modal awal yang terjangkau, mulai dari 100 peso Filipina atau sekitar 29.000 rupiah.

Transaksi investasi dilakukan selama jam perdagangan pasar saham AS, dengan denominasi mata uang dalam dolar AS. Pengguna dapat melakukan deposit dalam peso, yang kemudian secara otomatis dikonversi di dalam platform Pluang. Seluruh proses transaksi berada di bawah pengawasan ketat regulator, termasuk penerapan prosedur Know Your Customer (KYC) dan Anti Money Laundering (AML) untuk memastikan keamanan dan integritas investasi.

Richard Chua, Co-founder Pluang, mengungkapkan antusiasmenya terhadap kesempatan ini. "Dengan pasar saham AS yang mencatatkan rekor tertinggi dan inovasi kecerdasan buatan (AI) yang terus mengubah lanskap global, masyarakat Filipina kini memiliki akses langsung ke sektor-sektor transformatif. Ini adalah peluang yang sebelumnya hanya menjadi impian," ujarnya.

Partisipasi Pluang dalam sandbox ini merupakan tindak lanjut dari proposal yang diajukan sejak tahun 2024. Saat ini, uji coba dibatasi untuk 1.000 pengguna dengan batasan volume transaksi. Pembatasan ini bertujuan untuk memastikan kontrol operasional yang optimal dan kesiapan penuh sebelum peluncuran layanan secara komersial.

Ketua SEC Filipina, Emilio Benito Aquino, menekankan bahwa inisiatif ini sejalan dengan misi regulator untuk menciptakan pasar modal yang adil, efisien, dan transparan. "Kami menyambut baik inovasi yang dapat memperluas akses ke layanan keuangan dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Komitmen kami adalah menciptakan lingkungan di mana teknologi baru dapat berkembang secara bertanggung jawab," kata Aquino dalam acara peluncuran sandbox di Manila.

Langkah Pluang ini mencerminkan strategi ekspansi yang lebih luas untuk meningkatkan kesejahteraan finansial lintas negara. Claudia Kolonas, Co-founder Pluang, menyatakan bahwa perusahaan terus membangun kemitraan dengan regulator sebagai bagian dari pendekatan jangka panjang mereka. "Pluang bercita-cita menjadi mitra strategis bagi regulator dalam memastikan keseimbangan antara inovasi dan perlindungan investor. Kami berbagi hasil riset dan praktik terbaik dengan harapan negara-negara berkembang lainnya, terutama di ASEAN, dapat mengembangkan kerangka regulasi yang sesuai dengan kebutuhan lokal mereka," ujar Claudia.

Ekspansi ke Filipina didasarkan pada kesuksesan Pluang di Indonesia, di mana mereka telah membangun platform investasi terintegrasi yang mencakup emas digital, saham AS, reksa dana, dan aset kripto. Dengan basis pengguna lebih dari 12 juta, Pluang melihat Filipina sebagai pasar strategis yang memiliki potensi pertumbuhan yang signifikan.

Melalui program sandbox ini, Pluang berharap dapat menjadi jembatan bagi masyarakat luas di Asia Tenggara untuk berinvestasi secara aman, mudah, dan teregulasi, tanpa harus melintasi batas negara secara fisik. Dengan nilai tukar sekitar Rp 33.000, investor Filipina kini dapat berinvestasi dengan modal awal sekitar 2 dolar AS, membuka peluang inklusif bagi mereka yang sebelumnya belum terjangkau oleh layanan keuangan formal.