Penguatan Kerja Sama Strategis Indonesia-Vietnam Ditandai dengan Perpisahan Hangat di Halim Perdanakusuma
Penguatan Kerja Sama Strategis Indonesia-Vietnam Ditandai dengan Perpisahan Hangat di Halim Perdanakusuma
Selasa (11/3/2025), suasana hangat mewarnai pelepasan Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam (PKV), To Lam, di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta. Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, secara pribadi mengantar To Lam dan istri menuju pesawat Vietnam Airlines yang akan membawa mereka pulang. Kedatangan Presiden Prabowo di Lanud Halim Perdanakusuma sekitar pukul 11.15 WIB menandai puncak dari kunjungan kenegaraan To Lam yang berlangsung selama dua hari.
Kehangatan hubungan bilateral Indonesia-Vietnam terlihat jelas dalam acara perpisahan tersebut. Presiden Prabowo, yang mengenakan jas abu-abu dan peci hitam, tampak berbincang akrab dan tertawa bersama To Lam dan istri yang mengenakan pakaian berwarna biru tua. Momen tersebut terlihat semakin khidmat dengan kehadiran sejumlah pejabat tinggi negara, termasuk Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, dan Wakil Gubernur Jakarta Rako Karno. Para pejabat tersebut turut menyaksikan pelepasan Sekjen PKV tersebut. Pasukan Jaga Kehormatan pun bersiaga memberikan penghormatan di sisi kanan dan kiri karpet biru muda yang membentang menuju pintu pesawat.
Sebelum memasuki pesawat, To Lam dan istri melambaikan tangan kepada Presiden Prabowo sebagai tanda perpisahan, yang dibalas dengan lambaian tangan serupa dari Presiden. Gestur perpisahan tersebut merefleksikan keakraban dan kehangatan hubungan kedua pemimpin negara tersebut.
Kunjungan kenegaraan To Lam sebelumnya, pada Senin (10/3/2025) pukul 16.45 WIB di Istana Merdeka, telah menghasilkan kesepakatan penting untuk meningkatkan kerja sama strategis komprehensif antara Indonesia dan Vietnam. Kesepakatan tersebut mencakup berbagai bidang, meliputi:
- Politik: Penguatan hubungan diplomatik dan kerjasama bilateral.
- Ekonomi: Pencapaian target perdagangan senilai 18 miliar dolar AS pada tahun 2028, peningkatan investasi Vietnam di Indonesia (khususnya di sektor otomotif, pertanian, dan lainnya), serta kerja sama dalam ekonomi digital dan ekonomi hijau.
- Pertahanan dan Keamanan: Kerjasama untuk meningkatkan stabilitas regional.
- Kerjasama Rakyat ke Rakyat: Peningkatan pertukaran pelajar dan ilmu pengetahuan.
- Ketahanan Pangan: Kerja sama di bidang perikanan dan peningkatan produksi pangan untuk memenuhi kebutuhan domestik dan global.
- Teknologi Tinggi: Kerja sama dalam pengembangan dan inovasi teknologi.
Presiden Prabowo dalam pernyataannya menekankan komitmen Indonesia untuk memperkuat kerja sama dengan Vietnam di hampir semua bidang, dengan tujuan untuk mencapai integrasi ekonomi yang lebih baik dan berkontribusi pada ketahanan pangan dunia. Kunjungan To Lam, beserta hasil kesepakatan yang dicapai, menandai babak baru dalam hubungan bilateral Indonesia-Vietnam yang semakin erat dan saling menguntungkan.
Perpisahan di Lanud Halim Perdanakusuma bukanlah sekadar upacara protokoler, melainkan simbolisasi dari komitmen bersama untuk melanjutkan dan memperkuat kemitraan strategis yang saling menguntungkan antara kedua negara. Acara tersebut menegaskan prioritas kedua negara dalam memperdalam kerjasama bilateral yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan stabilitas regional.