Pemprov DKI Jakarta Siapkan Revitalisasi Pasar Baru Guna Pulihkan Kejayaan Ikon Kota

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana untuk melakukan revitalisasi Pasar Baru, salah satu kawasan bersejarah dan ikonik di ibu kota. Langkah ini diambil sebagai upaya untuk menghidupkan kembali denyut nadi perekonomian di kawasan tersebut yang mengalami penurunan aktivitas dalam beberapa tahun terakhir.

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menyatakan komitmennya untuk membenahi Pasar Baru setelah penyelesaian proyek serupa di Blok M. Beliau menekankan pentingnya Pasar Baru sebagai salah satu simbol utama Jakarta dan perlunya tindakan nyata untuk mengembalikan kejayaannya.

"Kami sedang mengkaji secara mendalam rencana revitalisasi Pasar Baru. Setelah Blok M hampir rampung, perhatian kami akan beralih ke Pasar Baru sebagai salah satu landmark penting Jakarta. Kami akan melakukan perbaikan secara komprehensif," ujar Gubernur Pramono Anung saat ditemui di Cakung, Jakarta Timur, Kamis (5/6/2025).

Sebagai tahap awal, Pemprov DKI Jakarta akan fokus pada pembersihan dan penataan kawasan Pasar Baru secara keseluruhan. Hal ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih, nyaman, dan menarik bagi pengunjung. Selain itu, pemerintah juga berencana untuk memperbaiki sarana dan prasarana transportasi di sekitar Pasar Baru untuk meningkatkan aksesibilitas dan mengurangi kemacetan.

"Langkah awal yang akan kami lakukan adalah membersihkan kawasan Pasar Baru secara menyeluruh. Selanjutnya, kami akan melakukan perbaikan sarana transportasi dan meningkatkan estetika kawasan tersebut," jelas Gubernur Pramono Anung.

Kondisi Pasar Baru saat ini memang memprihatinkan. Banyak toko yang tutup permanen atau hanya beroperasi secara terbatas. Beberapa department store yang dulunya menjadi daya tarik utama Pasar Baru bahkan hanya buka setahun sekali menjelang dan selama bulan Ramadhan. Bahkan, beberapa toko sudah tutup total sejak 5 tahun terakhir, dampak dari pandemi Covid-19 yang mengakibatkan penurunan drastis jumlah pengunjung.

Sandra, seorang petugas keamanan Pasar Baru, mengungkapkan bahwa salah satu department store yang menjual pakaian dan celana hanya beroperasi selama bulan Ramadhan. "Buka hanya setahun sekali, biasanya menjelang Ramadhan dan selama bulan puasa," katanya.

Baharu (59), seorang pedagang uang kuno yang telah berjualan di Pasar Baru sejak tahun 1985, juga merasakan dampak penurunan aktivitas jual beli. Ia mengenang masa kejayaan Pasar Baru sebelum pandemi, ketika department store ramai dikunjungi pembeli. "Dulu ramai dengan karyawannya, sekarang hanya buka setahun sekali, itu artinya banyak pengangguran bertambah," ujarnya.

Selain department store yang tutup, banyak ruko di Jalan Pasar Baru yang sepi dan memasang spanduk "Disewakan" atau "Dijual". Kondisi ini semakin memperburuk citra Pasar Baru sebagai pusat perbelanjaan yang dulunya ramai dan menjadi kebanggaan warga Jakarta.

Berikut adalah beberapa poin yang menjadi fokus utama dalam rencana revitalisasi Pasar Baru:

  • Pembersihan dan Penataan Kawasan: Menciptakan lingkungan yang bersih, nyaman, dan menarik bagi pengunjung.
  • Perbaikan Sarana Transportasi: Meningkatkan aksesibilitas dan mengurangi kemacetan di sekitar Pasar Baru.
  • Revitalisasi Bangunan: Memperbaiki dan memelihara bangunan-bangunan bersejarah di Pasar Baru.
  • Penataan Pedagang: Menata pedagang agar lebih tertib dan teratur.
  • Promosi dan Pemasaran: Meningkatkan citra Pasar Baru sebagai destinasi wisata belanja yang menarik.

Diharapkan dengan revitalisasi ini, Pasar Baru dapat kembali menjadi pusat perbelanjaan yang ramai dan menjadi ikon kebanggaan warga Jakarta. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berkomitmen untuk mewujudkan rencana ini dan menjadikan Pasar Baru sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di ibu kota.