Menteri Pertahanan RI dan Sekjen Partai Komunis Vietnam Akhiri Kunjungan Resmi dengan Penguatan Kerja Sama Bilateral
Menteri Pertahanan RI dan Sekjen Partai Komunis Vietnam Akhiri Kunjungan Resmi dengan Penguatan Kerja Sama Bilateral
Menutup rangkaian kunjungan resmi Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam (PKV), Yang Mulia To Lam, ke Indonesia, Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Prabowo Subianto, secara resmi melepas kepergian beliau dan Ibu Ngo Phuong Ly dari Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Selasa, 11 Maret 2025. Pelepasan tersebut menandai berakhirnya kunjungan kenegaraan yang telah menghasilkan kesepakatan penting dalam memperkuat hubungan bilateral kedua negara.
Prabowo Subianto tiba di ruang tunggu VIP Lanud Halim Perdanakusuma pukul 11.03 WIB, disusul kedatangan Sekjen To Lam pukul 11.15 WIB. Keduanya kemudian bersama-sama menuju apron pesawat, di mana Sekjen To Lam sempat berjabat tangan dengan para delegasi Indonesia sebelum menaiki pesawat. Suasana hangat terpancar saat keduanya saling melambaikan tangan sebagai tanda perpisahan di tangga pesawat, momen yang menandai berakhirnya kunjungan resmi yang sarat makna ini.
Kunjungan Sekjen To Lam ke Indonesia, yang dimulai sejak Minggu, 9 Maret 2025, telah menghasilkan sejumlah kesepakatan penting. Penerimaan kenegaraan yang dipimpin langsung oleh Menteri Prabowo Subianto di Istana Merdeka pada Senin, 10 Maret 2025, menjadi puncak dari kunjungan tersebut. Pertemuan bilateral antara kedua pemimpin menghasilkan kesepakatan strategis untuk meningkatkan kerja sama bilateral Indonesia-Vietnam.
Dalam konferensi pers di Istana Merdeka, Menteri Prabowo Subianto menekankan komitmen bersama untuk meningkatkan hubungan bilateral menjadi kemitraan strategis komprehensif. Kerja sama ini akan mencakup berbagai sektor, termasuk:
- Politik: Penguatan hubungan diplomatik dan kerjasama antar lembaga pemerintahan.
- Ekonomi: Pencapaian target perdagangan bilateral senilai USD 18 miliar pada tahun 2028, peningkatan investasi Vietnam di sektor otomotif dan pertanian, serta upaya bersama untuk meningkatkan ketahanan pangan kedua negara, bahkan berkontribusi pada ketahanan pangan global.
- Pertahanan dan Keamanan (Hankam): Kerja sama dalam bidang pertahanan, termasuk latihan militer bersama dan pertukaran perwira.
- Rakyat ke Rakyat: Peningkatan kerjasama di bidang pendidikan dan sains, serta program-program yang memperkuat hubungan antar masyarakat kedua negara.
Kesepakatan untuk meningkatkan investasi Vietnam di sektor pertanian dan otomotif Indonesia merupakan langkah strategis yang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi kedua negara dan membuka peluang kerja baru. Komitmen untuk mencapai target perdagangan bilateral senilai USD 18 miliar pada tahun 2028 juga mencerminkan optimisme dan komitmen kuat dalam pengembangan hubungan ekonomi Indonesia-Vietnam.
Secara keseluruhan, kunjungan Sekjen To Lam ke Indonesia telah menghasilkan sejumlah kesepakatan penting yang akan memperkuat kerja sama bilateral di berbagai sektor. Pelepasan resmi oleh Menteri Prabowo Subianto di Lanud Halim Perdanakusuma menandai babak baru dalam hubungan Indonesia-Vietnam yang semakin erat dan saling menguntungkan.