Kiswah Ka'bah: Mewah dalam Material dan Proses, Menelan Biaya Fantastis
Kain penutup Ka'bah, atau yang dikenal dengan Kiswah, bukan sekadar kain biasa. Lebih dari sekadar penutup, Kiswah adalah simbol kemuliaan dan keagungan, dibuat dengan material terbaik dan proses yang sangat detail. Biaya pembuatannya pun mencerminkan kemewahan tersebut, mencapai angka yang fantastis, yaitu sekitar 97 miliar Rupiah.
Ahmed Al-Suwaihri, Direktur Hubungan Masyarakat dan Media di Kompleks Raja Abdulaziz untuk Kiswah Ka'bah, mengungkapkan bahwa keistimewaan Kiswah terletak pada dua hal utama: benang emas berkualitas tinggi dan kain sutra premium yang digunakan. Benang emas, yang menjadi aksen utama pada Kiswah, diimpor langsung dari Jerman, negara yang terkenal dengan kualitas produk logamnya. Sementara itu, kain sutra yang menjadi dasar Kiswah didatangkan dari Italia, negara yang sudah lama dikenal dengan industri tekstil mewahnya.
Kualitas bahan-bahan ini bukan tanpa alasan. Kiswah harus mampu bertahan dalam kondisi cuaca ekstrem di Mekah, dengan suhu yang bisa sangat tinggi. Oleh karena itu, hanya bahan-bahan terbaik dan tahan lama yang dipilih untuk memastikan Kiswah tetap dalam kondisi prima sepanjang tahun. Tidak hanya materialnya yang istimewa, proses pembuatannya pun melibatkan tangan-tangan terampil dan memakan waktu yang tidak singkat. Dibutuhkan waktu hampir 10 bulan untuk menyelesaikan satu Kiswah. Proses ini melibatkan 159 perajin yang bekerja di Kompleks Raja Abdulaziz. Para perajin ini memiliki keahlian khusus dalam menenun benang emas dan perak, menciptakan kaligrafi indah dan motif-motif geometris yang menghiasi Kiswah.
Kiswah diganti setiap tahun pada tanggal 8 Dzulhijjah, sehari sebelum puncak ibadah haji. Tradisi ini telah berlangsung selama lebih dari satu abad di Arab Saudi, menunjukkan betapa pentingnya Kiswah dalam budaya dan agama Islam.
Selain benang emas dan kain sutra, Kiswah juga dilengkapi dengan berbagai ornamen lain yang memiliki makna simbolis. Di bagian atas Kiswah terdapat lima lentera yang bertuliskan frasa "Allahu Akbar" (Tuhan Maha Besar). Lentera-lentera ini menandai titik awal ritual Tawaf, yaitu mengelilingi Ka'bah. Kiswah juga dihiasi dengan empat panel sulaman yang berisi "Surat Al-Ikhlas", salah satu surat pendek dalam Al-Qur'an yang menekankan tentang keesaan Allah. Panel-panel ini dibuat dari 7.400 gulung benang. Selain itu, terdapat juga 54 panel kaligrafi tenunan emas yang menambah keindahan dan kemegahan Kiswah.
Proses pembuatan Kiswah melibatkan berbagai tahapan, mulai dari pengujian kualitas sutra, pencucian, pewarnaan, hingga penenunan dan penyulaman. Sutra yang digunakan harus memiliki kelembutan dan kekuatan yang memadai. Setelah diuji, sutra dicuci dan diwarnai dengan warna hitam khas Kiswah. Sutra yang sudah diwarnai kemudian dipintal menjadi benang halus dan tahan lama yang siap untuk ditenun dan disulam.
Kiswah bukan hanya sekadar kain penutup Ka'bah, tetapi juga sebuah karya seni yang memadukan keindahan, kemewahan, dan spiritualitas. Pembuatannya melibatkan investasi yang besar dalam hal material, tenaga kerja, dan waktu. Semua ini dilakukan untuk menghormati Ka'bah sebagai kiblat umat Islam dan simbol persatuan umat Muslim di seluruh dunia.