Ajudan Presiden Bantah Rumor Jokowi Idap Sindrom Stevens-Johnson

Rumor mengenai kondisi kesehatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang disebut mengidap Sindrom Stevens-Johnson (SJS) beredar luas di media sosial dan menjadi perbincangan hangat di kalangan warganet. Menanggapi kabar tersebut, Kompol Syarif Fitriansyah, Ajudan Presiden Jokowi, dengan tegas membantah kebenaran informasi tersebut.

Dalam keterangannya, Syarif memastikan bahwa Presiden Jokowi tidak mengalami gejala-gejala yang mengarah pada SJS, seperti demam tinggi, ruam kulit yang parah, atau rasa gatal yang intens. Ia menjelaskan bahwa ketidakhadiran Presiden Jokowi dalam acara peringatan Hari Lahir Pancasila pada tanggal 2 Juni lalu bukan disebabkan oleh SJS, melainkan karena alergi kulit biasa yang sedang dalam proses pemulihan.

Syarif menambahkan bahwa alergi kulit tersebut diduga muncul setelah kunjungan Presiden Jokowi ke Vatikan. Perubahan cuaca yang signifikan antara Vatikan dan Indonesia diduga menjadi pemicu timbulnya reaksi alergi pada kulit Presiden. Saat ini, kondisi kesehatan Presiden Jokowi terus dipantau dan ditangani oleh tim dokter kepresidenan di kediamannya di Solo.

Berikut beberapa poin penting yang disampaikan Ajudan Presiden:

  • Penolakan Rumor SJS: Presiden Jokowi tidak menderita Sindrom Stevens-Johnson.
  • Penyebab Absen di Acara Pancasila: Ketidakhadiran Presiden Jokowi disebabkan oleh alergi kulit.
  • Pemicu Alergi: Alergi kulit diduga dipicu oleh perubahan cuaca setelah kunjungan ke Vatikan.
  • Penanganan Medis: Presiden Jokowi sedang dalam pemulihan di bawah pengawasan tim dokter.