PGN Tebar Dividen Menggiurkan: Investor Kantongi Rp182 per Lembar Saham

PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), dengan kode saham PGAS, mengumumkan pembagian dividen tunai yang signifikan kepada para pemegang sahamnya. Keputusan ini diambil berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diselenggarakan pada 28 Mei 2025.

Total dividen yang akan dibagikan mencapai 271,5 juta dollar AS, atau setara dengan Rp4,48 triliun. Jika dirinci, setiap pemegang saham akan menerima Rp182,08 untuk setiap lembar saham yang dimiliki. Angka ini mencerminkan komitmen PGN untuk memberikan nilai tambah kepada para investornya.

Menurut keterangan resmi perusahaan, dividen ini merupakan 80 persen dari laba bersih PGN untuk tahun buku 2024. Pembayaran dividen dijadwalkan paling lambat pada tanggal 2 Juli 2025. Berikut adalah jadwal lengkap pembagian dividen PGAS:

  • Cum Date Pasar Reguler & Negosiasi: 11 Juni 2025
  • Ex Date Pasar Reguler & Negosiasi: 12 Juni 2025
  • Cum Date Pasar Tunai: 13 Juni 2025
  • Ex Date Pasar Tunai: 16 Juni 2025
  • Recording Date: 13 Juni 2025
  • Tanggal Pembayaran: 2 Juli 2025

Sekretaris Perusahaan PGN, Fajriyah Usman, menyampaikan bahwa kinerja PGN sepanjang tahun 2024 mencerminkan kekuatan operasional dan pengelolaan keuangan yang disiplin. Pembagian dividen ini, lanjutnya, merupakan wujud fokus perusahaan dalam menciptakan nilai jangka panjang bagi para pemegang saham.

Berdasarkan data yang ada, dengan harga penutupan saham PGAS per 28 Mei 2025, dividend yield (imbal hasil dividen) diperkirakan mencapai sekitar 10 persen. Angka ini menempatkan PGN sebagai salah satu emiten sektor energi dengan imbal hasil dividen tertinggi di Bursa Efek Indonesia.

Sepanjang tahun 2024, PGN mencatatkan laba bersih yang diatribusikan kepada entitas induk sebesar 339,4 juta dollar AS, atau sekitar Rp5,6 triliun, dari total pendapatan sebesar 3,8 miliar dollar AS. Sementara itu, laba operasi perusahaan mencapai 522,7 juta dollar AS. Sebagian dari laba bersih, yaitu sebesar 67,9 juta dollar AS, akan ditahan untuk mendukung pengembangan usaha dan keberlanjutan operasional perusahaan.

Dari sisi keuangan, PGN berhasil menurunkan rasio utang terhadap ekuitas (DER) menjadi 0,30 pada akhir tahun 2024. Penurunan ini menunjukkan pengelolaan utang yang semakin baik. Selain itu, mayoritas utang PGN menggunakan skema bunga tetap, yang membantu perusahaan dalam mengelola risiko fluktuasi suku bunga global.

PGN menunjukkan tren positif dalam pembagian dividen dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini terlihat dari peningkatan rasio pembayaran, imbal hasil, dan nilai dividen per saham. Fajriyah Usman menutup keterangannya dengan menyatakan bahwa PGN berkomitmen untuk menyeimbangkan kinerja usaha dengan pertumbuhan jangka panjang, serta terus memperluas kontribusinya dalam transisi energi nasional.