Ketegangan Meningkat: Rusia Larang British Council dan Tuduh Inggris sebagai Provokator Krisis Global
Hubungan antara Rusia dan Inggris kembali memanas setelah pemerintah Rusia secara resmi melarang keberadaan British Council di wilayahnya dan menuduh Inggris sebagai dalang di balik berbagai krisis global. Langkah ini semakin memperburuk hubungan kedua negara yang telah lama tegang, terutama sejak eskalasi konflik di Ukraina pada tahun 2022.
Jaksa Agung Rusia menuduh British Council, sebuah organisasi internasional yang bergerak di bidang hubungan budaya dan pendidikan, telah menggunakan kedok pengajaran bahasa Inggris untuk mempromosikan kepentingan Inggris dan mendukung gerakan LGBT, yang dianggap sebagai organisasi ekstremis oleh Rusia. Pemerintah Rusia juga menuduh British Council menjalankan berbagai proyek yang bertujuan untuk mendiskreditkan kebijakan dalam dan luar negeri Rusia secara sistematis.
Larangan ini menjadikan British Council sebagai salah satu dari puluhan organisasi yang didukung Barat yang telah dicap sebagai "tidak diinginkan" oleh Moskow. Status ini melarang organisasi tersebut beroperasi di Rusia dan mengancam siapa pun yang bekerja untuk mereka dengan hukuman penjara.
Selain melarang British Council, badan keamanan FSB Rusia juga menuduh Inggris sebagai sumber utama krisis global, provokator, dan penghasut perang. FSB menuding London mengatur kudeta, melemahkan musuh geopolitik dan sekutu terdekatnya, mengadu domba negara-negara, dan mencegah penyelesaian konflik berdarah. Tuduhan ini semakin memperburuk hubungan antara kedua negara, terutama mengingat peran aktif Inggris sebagai salah satu pendukung utama Ukraina sejak dimulainya operasi militer Rusia.
Berikut adalah poin-poin penting yang perlu diperhatikan:
- Pelarangan British Council: Rusia secara resmi melarang British Council dan menetapkannya sebagai "organisasi yang tidak diinginkan".
- Tuduhan Terhadap Inggris: Rusia menuduh Inggris sebagai arsitek krisis global dan "penghasut perang".
- Alasan Pelarangan: Rusia menuduh British Council mempromosikan kepentingan Inggris dengan kedok mengajar bahasa Inggris dan mendukung gerakan LGBT.
- Tuduhan FSB: FSB menyebut Inggris sebagai "sumber utama krisis global, provokator dan penghasut perang".
- Konteks Hubungan Rusia-Inggris: Hubungan kedua negara telah berada di titik terendah sejak sebelum konflik di Ukraina dan diperburuk oleh skandal spionase dan campur tangan.