Kendala Kartu Keluarga pada SPMB SMKN 1 Banyuwangi: Solusi Bagi Calon Siswa

SMK Negeri 1 Banyuwangi menjadi salah satu sekolah yang banyak diminati pada Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025. Panitia SPMB mencatat hingga hari ketiga pendaftaran, sudah ada 553 calon siswa yang berminat mendaftar di sekolah dengan 11 jurusan tersebut.

"Hingga hari ketiga, Rabu (4/6/2025), sebanyak 183 siswa telah melakukan proses pengambilan PIN, dan 370 calon siswa melakukan verifikasi dan validasi (verval)," ungkap Polin Febiana, salah satu panitia SPMB SMKN 1 Banyuwangi, pada Kamis (5/6/2025). Meskipun demikian, jumlah ini tidak serta merta menunjukkan jumlah pendaftar di SMKN 1 Banyuwangi, karena pengambilan PIN dan verval merupakan tahapan umum yang berlaku untuk pendaftaran di seluruh sekolah di Jawa Timur.

Salah satu kendala utama yang dihadapi calon pendaftar adalah masalah terkait Kartu Keluarga (KK) yang belum berusia satu tahun. "KK menjadi syarat wajib dalam pengambilan PIN dan verval. Kendalanya, banyak KK yang terdeteksi sistem belum berumur satu tahun, sehingga sistem menolak," jelas Polin. Aturan ini diterapkan untuk meminimalisir potensi manipulasi data, seperti praktik "titip KK" yang sering terjadi di tahun-tahun sebelumnya. Sebagian besar calon pendaftar memilih untuk tetap menggunakan KK lama dalam proses pendaftaran SPMB.

Selain pengetatan pada validasi KK, terdapat juga pengetatan pada tes kesehatan yang wajib dilakukan di puskesmas. Tujuannya adalah untuk mencegah adanya rekayasa hasil tes. "Ada pemeriksaan kesehatan yang meliputi tes buta warna dan tinggi badan, yang disesuaikan dengan jurusan yang dipilih. Hal ini bertujuan untuk mengurangi risiko selama proses belajar dan praktik," terang Polin. Untuk mencegah calon pendaftar gagal registrasi karena kurangnya informasi mengenai persyaratan, pihak sekolah aktif melakukan sosialisasi melalui berbagai platform, seperti media sosial sekolah dan podcast.