Volkswagen Rampungkan Gelombang Pertama Restrukturisasi: 20.000 Karyawan Ambil Opsi Pengunduran Diri Sukarela

Volkswagen (VW) Group terus menjalankan program restrukturisasi besar-besaran yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing perusahaan di tengah perubahan pasar otomotif global. Langkah awal dari rencana ambisius ini telah membuahkan hasil dengan 20.000 karyawan di Jerman memilih untuk mengundurkan diri secara sukarela.

Keputusan ini merupakan bagian dari inisiatif yang lebih luas untuk mengurangi tenaga kerja hingga 35.000 orang, seperti yang diumumkan perusahaan beberapa waktu lalu. Gunnar Kilian, Chief Human Resources Officer VW, menyampaikan bahwa program 'Future Volkswagen' berjalan sesuai rencana. Pencapaian ini menunjukkan respons positif dari karyawan terhadap tawaran pengunduran diri yang diberikan.

Perusahaan menegaskan bahwa restrukturisasi ini dilakukan dengan pendekatan yang bertanggung jawab secara sosial. VW menghindari pemutusan hubungan kerja (PHK) massal, melainkan menawarkan program pensiun dini dan paket kompensasi yang menarik bagi karyawan yang bersedia mengundurkan diri secara sukarela. Strategi ini bertujuan untuk meminimalkan dampak negatif bagi karyawan dan menjaga reputasi perusahaan.

Selain pengurangan jumlah karyawan, VW juga melakukan penyesuaian pada kapasitas produksi di beberapa pabriknya di Jerman. Hal ini dilakukan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan permintaan pasar dan fokus pada produksi kendaraan listrik. Pabrik Emden akan terus memproduksi model ID.4 dan ID.7, sementara produksi T-Roc Cabriolet di pabrik Osnabruck akan dihentikan pada pertengahan 2027. Penyesuaian ini mencerminkan strategi VW untuk beradaptasi dengan tren elektrifikasi dan perubahan preferensi konsumen.

David Powels, Chief Financial Officer VW, menekankan bahwa restrukturisasi ini merupakan proses jangka panjang dan masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Target utama adalah menjadikan VW lebih kompetitif dan stabil secara finansial pada tahun 2029. Upaya efisiensi biaya produksi di pabrik Wolfsburg dan pengurangan karyawan di enam lokasi VW di Jerman merupakan langkah-langkah penting dalam mencapai tujuan tersebut.

Tidak hanya karyawan biasa, jajaran manajemen puncak VW juga terkena dampak dari restrukturisasi ini. Gaji dan bonus anggota dewan direksi akan dipotong secara bertahap selama lima tahun ke depan. Pemotongan sebesar 11 persen akan dilakukan pada tahun 2025 dan 2026, diikuti dengan pengurangan yang lebih kecil hingga tahun 2029. Langkah ini diharapkan dapat menghemat sekitar 15 juta euro atau sekitar Rp 263 miliar.

Berikut adalah beberapa penyesuaian yang dilakukan VW:

  • Pabrik Emden: Fokus pada produksi mobil listrik ID.4 dan ID.7.
  • Pabrik Osnabruck: Penghentian produksi T-Roc Cabriolet pada pertengahan 2027.
  • Pengurangan gaji dan bonus anggota dewan direksi secara bertahap selama lima tahun.
  • Pemotongan sebesar 11 persen pada gaji dan bonus anggota dewan direksi pada tahun 2025 dan 2026.

Restrukturisasi yang dilakukan VW merupakan respons terhadap perubahan pasar otomotif yang dinamis dan persaingan yang semakin ketat. Dengan melakukan efisiensi biaya, menyesuaikan kapasitas produksi, dan berinvestasi dalam teknologi baru, VW berharap dapat mempertahankan posisinya sebagai salah satu produsen otomotif terkemuka di dunia.