Presiden Prabowo Pacu Produksi Jagung Nasional dengan Panen Raya Serentak di Kalimantan Barat
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, memimpin kegiatan panen raya jagung serentak untuk kuartal II tahun ini, bertempat di lahan milik TNI AU, tepatnya di Lanud Harry Hadisoemantri, Bengkayang, Kalimantan Barat. Acara ini menjadi simbol komitmen pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional. Dalam kegiatan tersebut, Presiden Prabowo didampingi oleh Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman.
Proses panen jagung kali ini menggunakan teknologi modern berupa alat dan mesin pertanian (alsintan), yaitu traktor pemanen jagung. Presiden Prabowo bahkan secara langsung mengoperasikan traktor tersebut, didampingi oleh operator ahli, Kapolri, dan Mentan. Traktor ini mampu memanen jagung secara efisien, memisahkan bulir jagung dari tongkolnya, sehingga menghasilkan jagung pipil yang siap diolah.
Prabowo menyampaikan apresiasinya atas peningkatan hasil panen jagung tahun ini dibandingkan tahun sebelumnya. Ia mengungkapkan bahwa sebelumnya hasil panen jagung per hektare hanya sekitar 4 ton, namun kini petani mampu menghasilkan 6-7 ton per hektare. Lebih lanjut, Prabowo menjelaskan bahwa pada kuartal I tahun ini, terjadi peningkatan produksi jagung sebesar 48%, dari sekitar 6 juta ton pada kuartal I tahun lalu menjadi hampir 9 juta ton.
Presiden Prabowo optimis bahwa swasembada pangan, khususnya jagung, dapat dicapai lebih cepat dari target yang ditetapkan. Pemerintah, kata Prabowo, akan terus berupaya meningkatkan kesejahteraan petani sebagai produsen pangan utama. Prabowo juga menekankan pentingnya sinergitas antar lembaga dalam upaya mencapai ketahanan pangan. Ia meyakini bahwa Indonesia berada di jalur yang tepat untuk mewujudkan swasembada pangan.
"Sinergitas Saudara-saudara saya kira sudah menunjukkan hasil yang nyata. Sekali lagi saya sampaikan penghargaan dan apresiasi atas prestasi yang sudah dicapai," kata Prabowo.
Prabowo menambahkan, pemerintah akan segera menggulirkan program 80 ribu koperasi desa, yang dilengkapi dengan gudang, cold storage, dan truk, untuk mempercepat distribusi hasil panen ke pasar. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan memperkuat cadangan pangan nasional, serta menghilangkan kelaparan di seluruh pelosok negeri.