Presiden dan Kapolri Hadiri Panen Raya Jagung, Polri Optimis Capai Target Kedaulatan Pangan
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, didampingi oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, menghadiri acara panen raya jagung serentak kuartal II di Bengkayang, Kalimantan Barat. Kehadiran Presiden menjadi simbol dukungan pemerintah terhadap sektor pertanian dan upaya mewujudkan kedaulatan pangan nasional.
Dalam kesempatan tersebut, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan komitmen Polri untuk mendukung program swasembada pangan yang dicanangkan pemerintah. Polri menargetkan penanaman jagung di atas lahan seluas 1 juta hektare pada tahun 2025, dengan proyeksi hasil panen mencapai 4 hingga 10 juta ton. Target ini merupakan kontribusi signifikan Polri dalam meningkatkan produksi jagung nasional dan mengurangi ketergantungan impor.
"Merupakan suatu kehormatan bagi kami, Bapak Presiden berkenan hadir langsung di tengah-tengah para petani. Kehadiran ini menjadi motivasi bagi kami semua untuk bekerja lebih keras dalam mewujudkan kedaulatan pangan Indonesia," ujar Jenderal Sigit.
Saat ini, menurut Kapolri, sudah terdata 445,6 ribu hektare lahan yang siap tanam. Selain itu, terdapat pula 922,7 ribu hektare lahan perhutanan sosial yang sedang dalam tahap verifikasi. Jika lahan perhutanan sosial ini dapat dimanfaatkan untuk penanaman jagung, maka Polri optimistis dapat melampaui target 1 juta hektare yang telah ditetapkan.
Polri juga aktif memberdayakan kelompok tani di seluruh Indonesia untuk mengelola lahan-lahan yang tersedia. Sebanyak 136.563 kelompok tani telah dilibatkan dalam program ini. Pada kuartal I tahun ini, panen raya jagung telah menghasilkan 118.975 ton dari lahan seluas 16.656 hektare. Sementara itu, pada kuartal II, hasil panen raya diperkirakan mencapai 1,78 hingga 2,54 juta ton.
Untuk mendukung kegiatan pertanian, Polri telah mendistribusikan sejumlah bantuan operasional kepada para penyuluh pertanian lapangan dan kelompok tani di beberapa Polda, antara lain Polda Kalbar, Polda Jatim, Polda Sulsel, Polda NTB, dan Polda Bengkulu. Bantuan tersebut berupa:
- 500 unit alat penguji kesuburan tanah
- 50 unit alat pemipil jagung
- 100 unit alat penguji kadar air
- 100 unit alat pengering kapasitas 1 ton
"Kami akan terus berupaya menambah distribusi bantuan peralatan ini kepada kelompok tani di seluruh Indonesia," kata Jenderal Sigit.
Selain bantuan peralatan, Polri juga menjalin kemitraan dengan penyuluh pertanian lapangan dan pihak swasta untuk memberikan pendampingan dan edukasi kepada petani. Pendampingan ini meliputi seluruh tahapan budidaya jagung, mulai dari pembibitan hingga perawatan, dengan harapan dapat meningkatkan hasil panen secara signifikan. Kolaborasi ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi peningkatan produktivitas dan kesejahteraan petani jagung di seluruh Indonesia. Polri berkomitmen untuk terus mendukung program pemerintah dalam mewujudkan kedaulatan pangan nasional melalui berbagai upaya dan inovasi di sektor pertanian.