Gunungkidul Terapkan Protokol Idul Adha Berkelanjutan: Larangan Cuci Jeroan di Sumber Air dan Penggunaan Plastik Sekali Pakai

Pemerintah Kabupaten Gunungkidul mengambil langkah proaktif dalam menjaga kelestarian lingkungan dan kesehatan masyarakat menjelang Hari Raya Idul Adha. Melalui serangkaian surat edaran, pemerintah daerah mengimbau masyarakat untuk melaksanakan ibadah kurban dengan tetap memperhatikan prinsip-prinsip keberlanjutan dan kebersihan.

Fokus utama dari imbauan ini adalah larangan mencuci jeroan hewan kurban di sungai, mata air, atau sumber air lainnya. Tindakan ini bertujuan untuk mencegah pencemaran air yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan masyarakat dan ekosistem perairan. Sebagai alternatif, masyarakat dianjurkan untuk mencari lokasi yang lebih tepat untuk membersihkan jeroan hewan kurban.

Selain itu, pemerintah juga mengimbau masyarakat untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai selama pelaksanaan Idul Adha. Hal ini mencakup penggunaan alas shalat yang dapat digunakan kembali, serta menghindari penggunaan kantong plastik untuk mendistribusikan daging kurban. Sebagai pengganti kantong plastik, masyarakat dapat memanfaatkan daun, besek bambu, atau wadah lain yang ramah lingkungan dan dapat digunakan berulang kali.

Untuk mendukung pelaksanaan imbauan ini, panitia penyelenggara Idul Adha diharapkan dapat menyediakan fasilitas pengelolaan sampah yang memadai, seperti tempat sampah terpilah dan alat pengumpul sampah terpilah. Selain itu, disarankan untuk membentuk satuan tugas khusus yang bertugas mengelola sampah dan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya pengurangan sampah plastik.

Bupati Gunungkidul juga mengeluarkan surat edaran terkait pelaksanaan pemotongan hewan kurban dan kewaspadaan terhadap penyebaran penyakit hewan menular strategis (PHMS) dan/atau zoonosis. Surat edaran ini menekankan pentingnya pengetatan pemantauan lalu lintas ternak, koordinasi aktif dengan perangkat desa, pengurus masjid, dan panitia kurban, serta edukasi mengenai pemilihan hewan kurban yang sehat, pemotongan yang sesuai standar kesejahteraan hewan, dan pentingnya higienitas dan sanitasi di lokasi penyembelihan.

Berikut adalah poin-poin penting dalam imbauan pelaksanaan Idul Adha di Gunungkidul:

  • Larangan mencuci jeroan hewan kurban di sumber air: Bertujuan untuk mencegah pencemaran air dan menjaga kesehatan masyarakat.
  • Pengurangan penggunaan plastik sekali pakai: Mendorong penggunaan alas shalat yang dapat digunakan kembali dan wadah ramah lingkungan untuk distribusi daging kurban.
  • Penyediaan fasilitas pengelolaan sampah: Panitia diharapkan menyediakan tempat sampah terpilah dan alat pengumpul sampah terpilah.
  • Pembentukan satuan tugas khusus: Bertugas mengelola sampah dan memberikan edukasi kepada masyarakat.
  • Pengetatan pemantauan lalu lintas ternak: Mencegah penyebaran penyakit hewan menular.
  • Koordinasi dengan berbagai pihak: Melibatkan perangkat desa, pengurus masjid, dan panitia kurban.
  • Edukasi masyarakat: Meningkatkan kesadaran tentang pemilihan hewan kurban yang sehat, pemotongan yang sesuai standar kesejahteraan hewan, dan pentingnya higienitas dan sanitasi.

Dengan adanya imbauan ini, diharapkan masyarakat Gunungkidul dapat merayakan Idul Adha dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan, kesehatan masyarakat, dan kesejahteraan hewan.