Persiapan Wukuf di Arafah: Panduan Lengkap bagi Jemaah Haji Indonesia
Jutaan jemaah haji dari seluruh dunia, termasuk Indonesia, bersiap untuk melaksanakan wukuf di Arafah, yang dianggap sebagai puncak dari ibadah haji. Wukuf merupakan rukun utama dalam ibadah haji dan memiliki makna mendalam bagi setiap Muslim yang menjalankannya. Mempersiapkan diri secara fisik dan mental menjadi kunci agar ibadah wukuf dapat dilaksanakan dengan khusyuk dan bermakna.
Menjelang pelaksanaan wukuf, Mustasyar Dini Misi Haji Indonesia 2025, Asrorun Ni'am Sholeh, menekankan pentingnya pemahaman yang komprehensif mengenai rukun, wajib, serta larangan-larangan ihram. Hal ini bertujuan agar ibadah haji yang dijalankan sah dan diterima oleh Allah SWT. Jemaah haji yang melaksanakan haji tamattu, dapat memulai niat ihram di hotel masing-masing dengan melakukan sunnah-sunnah ihram, seperti mandi, memakai wewangian (bagi laki-laki), memotong kuku, mengenakan pakaian ihram berwarna putih (bagi laki-laki), dan melaksanakan shalat sunnah ihram dua rakaat.
Setelah melakukan persiapan tersebut, jemaah haji diwajibkan untuk berniat ihram haji dengan mengucapkan lafaz, 'Labbaikallahumma hajjan nawaitu al-hajja wa ahramtu bihi lillahi ta'ala'. Selama perjalanan menuju Arafah, jemaah dianjurkan untuk memperbanyak membaca talbiyah dan berzikir, sebagai bentuk penghambaan diri kepada Allah SWT.
Sejak niat ihram diucapkan, jemaah haji terikat dengan sejumlah larangan yang harus dipatuhi. Berikut adalah beberapa larangan ihram yang perlu diperhatikan:
- Dilarang melakukan hubungan suami istri.
- Dilarang menikah dan menikahkan.
- Dilarang memakai wewangian (kecuali sebelum niat ihram).
- Dilarang mencukur rambut dan bulu.
- Dilarang memotong kuku.
- Dilarang menutup kepala bagi laki-laki.
- Dilarang menutup muka atau wajah bagi perempuan.
- Dilarang memakai pakaian berjahit bagi laki-laki.
- Dilarang berburu.
- Dilarang memotong pohon di tanah haram.
- Dilarang berdebat dan berbantah-bantahan yang tidak bermanfaat.
Asrorun Ni'am Sholeh menjelaskan bahwa wukuf di Arafah merupakan miniatur dari Padang Mahsyar, tempat seluruh manusia dikumpulkan pada hari kiamat. Di Arafah, semua jemaah haji berada dalam keadaan yang sama, tanpa perbedaan status sosial atau kekayaan. Semua mengenakan pakaian ihram yang sederhana, sebagai simbol kesetaraan di hadapan Allah SWT.
Pada momen wukuf yang sangat berharga ini, jemaah haji diimbau untuk memperbanyak doa, memohon ampunan atas segala dosa, dan bertekad untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Selain itu, jemaah haji juga dianjurkan untuk mendoakan kebaikan bagi bangsa dan negara Indonesia, agar menjadi negara yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur.
Dengan persiapan yang matang dan pemahaman yang benar mengenai tata cara wukuf, diharapkan seluruh jemaah haji dapat melaksanakan ibadah ini dengan khusyuk, sehingga memperoleh haji yang mabrur.