Lesunya Pasar Hewan Jelang Idul Adha, Harga Sapi di Ponorogo Terjun Bebas
Menjelang Hari Raya Idul Adha, pasar hewan di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, mengalami penurunan aktivitas yang signifikan. Kondisi ini berdampak langsung pada harga sapi yang mengalami penurunan drastis.
Para pedagang sapi di Pasar Hewan Jetis Ponorogo melaporkan penurunan harga yang cukup signifikan. Galang Saputra, seorang pedagang sapi, mengungkapkan bahwa harga sapi medium yang biasanya berkisar antara Rp 21 juta hingga Rp 28 juta, kini turun antara Rp 1 juta hingga Rp 1,5 juta. Penurunan ini disebabkan oleh sepinya pembeli menjelang hari raya kurban.
"Dekat Idul Adha harga justru anjlok hingga Rp 1 juta sampai Rp 1,5 juta. Penyebabnya karena sepi pembeli," ujar Galang Saputra.
Pedagang sapi kurban lainnya, Yudi, menambahkan bahwa hari ini merupakan hari terakhir pasaran menjelang Idul Adha yang jatuh pada hari Jumat. Sapi dengan harga antara Rp 21 juta hingga Rp 25 juta menjadi yang paling banyak dicari oleh pembeli. Harga tersebut dinilai paling terjangkau dengan bobot sapi berkisar antara 400 hingga 420 kilogram.
"Itu harga yang paling terjangkau. Harga segitu bobotnya kisaran 400 sampai 420 kilogram," kata Yudi.
Penurunan harga juga terjadi pada sapi kurban dengan bobot di atas 700 kilogram. Sapi dengan bobot tersebut biasanya dijual dengan harga sekitar Rp 30 juta. Untuk menarik minat pembeli, para pedagang bahkan menawarkan layanan antar gratis sampai ke rumah pembeli.
"Tadi sapi yang bobotnya 700 kilogram hanya laku Rp 28 juta, padahal seharusnya Rp 30,5 juta sampai Rp 31 juta. Itu sudah termasuk biaya kirim ke rumah pembeli. Biasanya harga diluar ongkos kirim," ungkap Yudi.
Susanto, seorang pembeli sapi kurban, menduga bahwa penurunan harga sapi ini disebabkan oleh menurunnya minat masyarakat untuk membeli sapi setelah merebaknya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Masyarakat cenderung lebih memilih membeli kambing untuk kurban.
Namun, Susanto juga mengakui bahwa penurunan harga sapi ini memberikan keuntungan bagi pembeli. Mereka dapat memperoleh sapi dengan bobot yang lebih berat dengan harga yang lebih murah.
"Harganya memang cenderung turun jelang Idul Adha. Bagi pembeli bisa lebih leluasa memilih sapi kurban dengan kualitas terbaik dengan harga lebih murah," kata Susanto.
Kondisi pasar hewan yang lesu ini menjadi perhatian para pedagang sapi di Ponorogo. Mereka berharap agar minat masyarakat untuk membeli sapi kurban kembali meningkat sehingga harga sapi dapat kembali stabil.