Kekhawatiran Pakar: Ledakan AI Picu Depopulasi Global, Populasi Bumi Terancam Tinggal 100 Juta Jiwa

Kekhawatiran Pakar: Ledakan AI Picu Depopulasi Global

Kecerdasan buatan (AI) terus berkembang pesat dan diprediksi akan membawa perubahan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk populasi global. Seorang pakar terkemuka memperingatkan bahwa perkembangan AI yang masif dapat menyebabkan penurunan populasi manusia secara drastis, bahkan berpotensi menyusut menjadi hanya 100 juta jiwa.

Subhash Kak, seorang ahli ilmu komputer dari Oklahoma State University, mengungkapkan kekhawatirannya mengenai dampak AI terhadap masyarakat dunia. Ia meyakini bahwa AI, meskipun tidak memiliki kesadaran, akan menggantikan banyak pekerjaan manusia. Hal ini dapat memicu ketidakstabilan ekonomi dan sosial, yang pada akhirnya berdampak pada angka kelahiran.

Dampak AI pada Angka Kelahiran

Kak menjelaskan bahwa ketika AI mengambil alih banyak pekerjaan, orang-orang mungkin merasa tidak aman secara finansial dan enggan memiliki anak. Mereka mungkin khawatir tidak dapat memberikan kehidupan yang layak bagi anak-anak mereka, atau takut bahwa anak-anak mereka akan menghadapi pengangguran di masa depan.

"Orang-orang sudah berhenti punya bayi. Eropa, China, Jepang dan penurunan populasi tercepat saat ini terjadi di Korea. Sangat sulit untuk membalikkannya," ujar Kak, mengutip data dari New York Times, menyoroti tren penurunan angka kelahiran yang sudah terjadi di beberapa negara.

Prediksi Populasi yang Mencemaskan

Berdasarkan analisisnya, Kak memprediksi bahwa populasi dunia dapat mengalami penurunan drastis menjadi hanya 100 juta jiwa pada tahun 2300 atau 2380. Ia menekankan bahwa meskipun prediksi ini mungkin terdengar ekstrem, tren penurunan populasi sudah terlihat di beberapa negara.

Negara-negara seperti Jepang, Korea Selatan, dan beberapa negara di Eropa telah mengalami penurunan populasi dalam beberapa tahun terakhir. Perkembangan pesat AI diperkirakan akan memperburuk tren ini, karena semakin banyak orang yang merasa tidak aman secara finansial dan enggan memiliki anak.

Tantangan dan Pertanyaan yang Belum Terjawab

Tentu saja, masih terlalu dini untuk mengatakan dengan pasti apakah prediksi Kak akan menjadi kenyataan. Namun, kekhawatiran yang diungkapkannya menyoroti potensi dampak negatif dari AI terhadap masyarakat dan populasi global. Pertanyaan penting yang perlu dijawab adalah bagaimana kita dapat mengelola perkembangan AI sedemikian rupa sehingga dapat memberikan manfaat bagi semua orang, tanpa mengorbankan kesejahteraan dan keberlanjutan populasi manusia.

Negara dengan Penurunan Populasi Tertinggi:

  • Jepang
  • Korea Selatan
  • China
  • Negara-negara Eropa