Perjuangan Ayah Tunggal di Singapura Berakhir Tragis Akibat Beban Kerja Ekstrem

Kisah pilu menimpa seorang ayah tunggal di Singapura, Gavin Neo (49), yang meninggal dunia akibat serangan stroke. Diduga, serangan stroke tersebut dipicu oleh beban kerja yang sangat berat, mencapai 15 jam setiap hari. Gavin, yang berprofesi sebagai pengemudi kendaraan sewa, dikenal sebagai sosok pekerja keras dan sangat berdedikasi kepada kedua anaknya.

Kabar duka ini pertama kali mencuat melalui unggahan seorang rekan kerjanya, Bryan Ang. Bryan menceritakan bagaimana Gavin berjuang tanpa lelah demi menghidupi dan memberikan masa depan yang lebih baik bagi kedua buah hatinya. Dedikasi Gavin terhadap keluarga dan pekerjaannya sangat menginspirasi banyak orang.

Rutinitas harian Gavin sangatlah padat. Ia mulai bekerja pada sore hari dan seringkali baru berhenti menjelang pagi, setelah mengantarkan anak-anaknya ke sekolah. Setelah itu, barulah ia menyempatkan diri untuk beristirahat sejenak, sebelum kembali bekerja. Sebagai ayah tunggal, Gavin membesarkan kedua anaknya seorang diri. Anak sulungnya berusia 17 tahun, sementara anak bungsunya berusia 13 tahun.

Meski harus bekerja keras berjam-jam setiap hari, Gavin dikenal sebagai pribadi yang sederhana dan hemat. Ia selalu berusaha menyisihkan sebagian penghasilannya untuk tabungan pendidikan anak-anaknya. Bahkan, untuk memenuhi kebutuhan makannya sehari-hari, Gavin memilih nasi ayam dengan harga yang paling terjangkau, yaitu sekitar 3,80 dollar Singapura atau setara dengan Rp 40.000.

Untuk menjaga staminanya agar tetap kuat bekerja, Gavin mengonsumsi minuman berenergi setelah makan. Bryan pernah bertanya kepada Gavin mengenai kebiasaannya menabung. Gavin menjawab bahwa ia melakukan itu semua demi masa depan anak-anaknya agar bisa mendapatkan pendidikan yang layak.

Gavin juga dikenal sebagai sosok yang tidak merokok dan tidak mengonsumsi alkohol. Seluruh penghasilannya ia gunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan mempersiapkan masa depan keluarganya. Bryan mengenang Gavin sebagai pribadi yang rendah hati dan selalu berbagi pengalaman dengan rekan-rekannya, terutama para pengemudi baru. Kepergian Gavin meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga, rekan kerja, dan orang-orang yang mengenalnya.