Gubernur Sumbar Tegur Pedagang yang Berjualan di Jembatan Kelok 9

Pemerintah Provinsi Sumatera Barat mengambil tindakan tegas terhadap aktivitas perdagangan ilegal di Jembatan Kelok 9. Gubernur Mahyeldi terjun langsung ke lokasi untuk menertibkan para pedagang yang kedapatan berjualan di badan jalan jembatan yang menjadi ikon infrastruktur tersebut.

Penertiban ini didasari oleh keprihatinan Gubernur Mahyeldi atas dampak negatif yang ditimbulkan oleh aktivitas perdagangan tersebut. Menurutnya, selain mengganggu lalu lintas dan membahayakan keselamatan pengguna jalan, keberadaan pedagang juga berpotensi merusak struktur jembatan. "Ini sudah ada tanda larangan, kenapa masih berjualan di sini? Saya minta segera pindah dan bongkar bangunan ini," ujar Mahyeldi kepada para pedagang.

Menurutnya, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten 50 Kota telah berulang kali memberikan sosialisasi dan peringatan kepada para pedagang terkait larangan berjualan di area Jembatan Kelok 9. Papan peringatan pun telah dipasang di beberapa titik strategis. Gubernur Mahyeldi menekankan bahwa larangan ini bukan tanpa alasan. Jembatan Kelok 9 merupakan aset strategis dan kebanggaan Sumatera Barat yang harus dijaga kelestariannya. "Membangun jembatan ini tidak mudah, masak menjaganya saja kita tidak bisa?" tegasnya.

Gubernur Mahyeldi juga menginstruksikan dinas terkait di tingkat provinsi dan kabupaten untuk meningkatkan pengawasan dan penertiban secara berkala di area Kelok 9. Hal ini bertujuan untuk mencegah aktivitas perdagangan ilegal kembali marak di kemudian hari. Dalam penertiban tersebut, tidak terjadi gesekan fisik. Para pedagang bersedia mengikuti arahan gubernur dan berjanji akan membongkar lapak mereka secara mandiri.

Jembatan Kelok 9 merupakan bagian penting dari jalur penghubung Sumatera Barat dan Riau. Keberadaan pedagang di atas jembatan dinilai sangat berisiko terhadap keselamatan pengguna jalan dan kelestarian konstruksi jembatan yang diresmikan pada tahun 2013 tersebut.

Jembatan Kelok 9 bukan hanya sekadar infrastruktur transportasi, melainkan juga simbol kemajuan dan ikon pariwisata Sumatera Barat. Oleh karena itu, menjaga kebersihan, ketertiban, dan kelestarian jembatan ini menjadi tanggung jawab bersama seluruh masyarakat.