Menag Imbau Jemaah Haji Jaga Kesucian Wukuf di Arafah: Hindari Perkataan Buruk dan Pelanggaran Ihram
Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyerukan kepada seluruh jemaah haji Indonesia untuk menjaga kesucian ibadah wukuf di Arafah dengan mematuhi larangan ihram dan memperbanyak amalan saleh. Imbauan ini disampaikan menjelang keberangkatan jemaah haji ke Arafah yang dijadwalkan pada 8 Dzulhijah 1446 Hijriah, atau bertepatan dengan 4 Juni 2025.
Menag Nasaruddin Umar menekankan pentingnya menjaga lisan dan perbuatan selama wukuf. Ia mengingatkan jemaah untuk menghindari perbuatan ghibah, mengucapkan kata-kata kotor, serta segala bentuk komunikasi negatif yang dapat merusak nilai ibadah haji. "Jangan sampai nanti asyik bicara WA, tapi me-WA negatifkan orang, itu merusak haji. Jangan ghibah, berucap kotor, mengucapkan kata-kata buruk," tegasnya.
Selain menjaga kesucian hati dan lisan, Menag juga mengingatkan jemaah untuk mematuhi aturan ihram. Pelanggaran terhadap aturan ihram dapat berakibat pada kewajiban membayar dam atau denda. Beberapa contoh pelanggaran yang diungkapkan Menag antara lain:
- Menutupi kepala bagi laki-laki: Menag mengingatkan jemaah laki-laki untuk tidak mengenakan peci atau penutup kepala lainnya karena alasan kepanasan, sebab hal ini melanggar aturan ihram dan mengharuskan pembayaran dam.
- Menyisir rambut berlebihan bagi perempuan: Jemaah perempuan diimbau untuk tidak terlalu sering menyisir rambut, karena jika rambutnya rontok, dapat membatalkan ihram dan mewajibkan pembayaran denda.
- Merusak lingkungan: Menag juga melarang jemaah untuk mencabut rumput, mematahkan ranting pohon, membunuh nyamuk, atau melakukan tindakan lain yang merusak lingkungan sekitar.
Menag Nasaruddin Umar juga mengimbau jemaah untuk memperbanyak amalan ibadah selama wukuf, seperti membaca Al-Quran, berzikir, berdoa, dan bertaubat. Ia mengajak jemaah yang telah menunaikan ibadah haji sebelumnya untuk memperbaharui kemabruran haji mereka dengan terus bertaubat dan beristighfar.
Sementara itu, Kementerian Agama (Kemenag) RI telah menyiapkan berbagai fasilitas untuk mendukung kelancaran pemberangkatan jemaah haji ke Arafah. Sebanyak 3.000 bus disiapkan untuk mengangkut sekitar 200.000 jemaah haji Indonesia menuju Arafah.
Kepala Bidang Transportasi PPIH Arab Saudi, Mujib Roni, menjelaskan bahwa keberangkatan bus akan dilakukan dalam tiga gelombang, yakni pukul 06.00-11.00, pukul 11.30-16.00, dan pukul 16.30-21.00 waktu Arab Saudi. Pemberangkatan akan disesuaikan dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh syarikah.