Waspada! Modus Penipuan Lowongan Kerja Online Meningkat, Ini Cara Menghindarinya
Gelombang pencarian kerja pasca libur Idul Fitri ternyata dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggung jawab untuk melancarkan aksi penipuan. Platform pencarian kerja Glints TapLoker mencatat lonjakan signifikan, mencapai empat kali lipat, dalam laporan dugaan lowongan kerja palsu sejak berakhirnya masa libur Lebaran. Peningkatan ini seiring dengan melonjaknya jumlah pengguna dan lamaran kerja sekitar 50 persen.
Modus operandi para penipu ini semakin beragam dan canggih. Salah satu contoh kasus yang terungkap melibatkan seorang pencari kerja yang melamar posisi Admin E-Commerce di sebuah perusahaan yang berlokasi di Jakarta. Setelah melalui proses penyaringan awal, pelamar tersebut dihubungi untuk wawancara melalui aplikasi Telegram. Perusahaan tersebut menawarkan pekerjaan remote dengan tugas mengatur pengiriman produk kepada pelanggan melalui platform e-commerce.
Berikut ini beberapa modus penipuan lowongan kerja yang perlu diwaspadai:
- Iming-iming Keuntungan Awal: Korban diberikan akses ke akun perusahaan dengan saldo yang sudah terisi. Mereka diminta untuk membeli dan mengirim barang menggunakan akun tersebut. Pada awalnya, korban diberikan imbalan kecil sebagai kompensasi atau "profit" untuk membangun kepercayaan.
- Permintaan Dana dengan Jumlah Lebih Besar: Setelah korban terperangkap, penipu akan memberikan tugas baru yang membutuhkan dana lebih besar dari saldo yang tersedia di akun. Ketika korban menolak, penipu akan mengancam dengan berbagai cara.
- Ancaman Pengiriman COD Fiktif: Penipu mengancam akan mengirimkan pesanan barang dalam jumlah besar ke alamat rumah korban dengan metode pembayaran Cash On Delivery (COD). Korban dipaksa untuk membayar biaya tinggi dari pesanan fiktif tersebut.
Menanggapi maraknya kasus penipuan ini, Head of Platform Operations Glints TapLoker, Cynthia Dewi, menjelaskan bahwa perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam penipuan tersebut awalnya berhasil lolos verifikasi identitas karena mengirimkan dokumen legal yang sah. Namun, setelah menerima laporan dari pengguna, tim Glints TapLoker segera melakukan investigasi dan memblokir perusahaan-perusahaan mencurigakan tersebut dari platform mereka.
Cynthia Dewi menambahkan, modus penipuan yang sering ditemukan adalah meminta korban untuk melanjutkan komunikasi di luar platform resmi, melalui aplikasi pesan instan seperti Telegram. Penipu juga kerap meminta korban untuk mentransfer sejumlah uang ke rekening online dengan dalih biaya wawancara atau rekrutmen. Bahkan, para penipu semakin agresif dengan memancing korban dengan imbalan kecil terlebih dahulu, sebelum mengancam dengan kerugian yang lebih besar jika korban tidak mengikuti permintaan mereka.
Tim Glints TapLoker juga mengamati bahwa lowongan kerja remote (work from home) dengan tugas sederhana seperti admin atau data entry seringkali menjadi sasaran penipuan. Cynthia Dewi mengimbau para pencari kerja untuk selalu waspada dan segera melaporkan aktivitas mencurigakan yang dilakukan oleh perusahaan atau rekruter saat melamar kerja.
“Jika pencari kerja menemukan hal serupa dari rekruter kami, mereka harus langsung waspada akan kemungkinan penipuan, lalu segera hentikan komunikasi dengan terduga penipu, dan melaporkannya ke Glints Taploker,” tegasnya.
Untuk mengatasi masalah ini, Glints TapLoker telah meningkatkan proses verifikasi terhadap lowongan kerja baru dan memperkuat sistem pemindaian serta pemblokiran terhadap perusahaan dan lowongan kerja yang mencurigakan. Ribuan lowongan kerja yang dianggap berisiko tinggi juga telah dihapus dari platform. Melalui tim khusus yang didedikasikan untuk mencegah potensi penipuan, Glints TapLoker berkomitmen untuk melindungi pencari kerja dan menyediakan platform pencarian kerja yang aman.
Oleh karena itu, para pencari kerja diimbau untuk selalu berhati-hati dan waspada terhadap tawaran pekerjaan yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan. Laporkan segera kepada pihak berwenang atau platform pencarian kerja jika menemukan aktivitas yang mencurigakan.