Tragedi di Papua: Pekerja Bangunan Purwakarta Jadi Korban Penembakan KKB, Komunikasi Terakhir Ungkap Kecemasan
Keluarga Rahmat Hidayat, seorang pekerja bangunan asal Purwakarta, Jawa Barat, tengah dirundung duka mendalam. Rahmat menjadi salah satu korban penembakan yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di wilayah Papua. Ratna Nurlaelasari, istri Rahmat, mengungkapkan percakapan terakhirnya dengan sang suami melalui panggilan video yang penuh kecemasan.
Pada malam nahas, Selasa (3/6/2025), Rahmat sempat bercerita kepada Ratna mengenai situasi genting di tempatnya bekerja. Komunikasi yang biasanya terjalin beberapa kali sehari itu, menjadi momen terakhir bagi Ratna mendengar suara suaminya. Rahmat menuturkan adanya konflik yang ia sebut sebagai "perang," yang membuatnya harus mencari perlindungan di rumah kepala kampung setempat.
"Tadi malem terakhir komunikasi video call lama, biasa dia cerita begitu-begitu, perang, biasa. Ini lagi-lagi tidur di rumah pa desa mah," ungkap Ratna, mengenang percakapan terakhirnya dengan Rahmat.
Menurut penuturan Rahmat kepada istrinya, kepala kampung atau yang ia sebut "pa desa", menyarankan agar dirinya tidak tidur di tempat kerja karena alasan keamanan. Kondisi yang tidak kondusif memaksa Rahmat untuk mengungsi dan mencari tempat perlindungan yang lebih aman.
"Katanya lagi perang pa tukang, jadi kamu tidurnya jangan di gereja, di rumah saya aja. Nah malem tidur di rumahnya dia," lanjut Ratna, menirukan pesan suaminya saat itu. Pesan yang kini menjadi kenangan pahit baginya.
Rahmat sendiri telah bekerja sebagai tukang bangunan di Papua selama lebih dari lima tahun. Awalnya, ia berangkat bersama rekan-rekannya, namun seiring waktu, ia memutuskan untuk melanjutkan pekerjaan seorang diri setelah rekan-rekannya tidak memperpanjang kontrak kerja. Beberapa bulan lalu, Rahmat mengajak keponakannya untuk bergabung dalam proyek pembangunan gereja karena kekurangan tenaga kerja. Namun, takdir berkata lain, keduanya kini menjadi korban dalam insiden penembakan tersebut.
"Sekarang dua-dua-nya meninggal di sono (Papua)," ucap Ratna dengan nada sedih.
Selain Rahmat Hidayat (45), korban lainnya adalah Saepudin (39), yang juga berasal dari Desa Kertajaya, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Purwakarta. Keduanya menjadi korban penembakan brutal yang dilakukan oleh KKB pimpinan Egianus Kogoya di Kampung Kwantapo, Distrik Asotipo, Kabupaten Jayawijaya, Papua, pada Rabu (4/6/2025) pagi. Insiden ini menambah daftar panjang aksi kekerasan yang terjadi di wilayah Papua, khususnya yang menyasar para pekerja bangunan.
Tragedi ini meninggalkan luka mendalam bagi keluarga korban dan masyarakat Purwakarta. Harapan dan impian keluarga kini sirna akibat aksi kekerasan yang tidak berperikemanusiaan. Pemerintah dan aparat keamanan diharapkan dapat bertindak tegas dan memberikan rasa aman bagi seluruh masyarakat, khususnya para pekerja yang mencari nafkah di wilayah rawan konflik.