Park and Ride Lebak Bulus: Wajah Baru Integrasi Transportasi Jakarta

Revitalisasi fasilitas Park and Ride Lebak Bulus di Jakarta Selatan telah rampung pada tahap awal, menandai babak baru dalam upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengintegrasikan berbagai moda transportasi publik. Proyek ini menghadirkan sejumlah pembenahan signifikan, mulai dari peningkatan kapasitas parkir yang drastis, penyesuaian tarif parkir yang lebih fleksibel, hingga kemudahan akses langsung ke jaringan transportasi umum seperti MRT Jakarta dan Transjakarta.

Peningkatan Kapasitas dan Fasilitas Modern

Tuhiyat, Direktur Utama MRT Jakarta, menjelaskan bahwa perluasan kapasitas parkir menjadi fokus utama revitalisasi ini. Sebelumnya, area parkir seringkali kewalahan menampung kendaraan, terutama pada jam-jam sibuk. Setelah revitalisasi, kapasitas parkir meningkat secara signifikan:

  • Motor: Dari sekitar 700 unit menjadi 2.370 unit (peningkatan sekitar 1.670 unit).
  • Mobil: Dari sekitar 150-200 unit menjadi 191 unit.

Meskipun terjadi peningkatan kapasitas, Tuhiyat mengakui bahwa area parkir masih seringkali mengalami overload, menunjukkan tingginya kebutuhan masyarakat akan fasilitas park and ride. Oleh karena itu, revitalisasi akan terus dilakukan secara bertahap dalam beberapa tahun mendatang untuk mengoptimalkan pemanfaatan lahan dan meningkatkan kenyamanan pengguna.

Selain peningkatan kapasitas, revitalisasi juga mencakup modernisasi fasilitas parkir. Sistem karcis otomatis telah diterapkan, memungkinkan pembayaran non-tunai (cashless) untuk mempercepat proses transaksi. Kanopi pelindung juga disediakan untuk memberikan kenyamanan bagi pengguna saat kondisi cuaca kurang bersahabat. Bahkan, layanan asuransi kendaraan turut dihadirkan untuk memberikan rasa aman dan perlindungan ekstra bagi pemilik kendaraan.

Penyesuaian Tarif Parkir Berdasarkan Durasi

Perubahan signifikan lainnya adalah penyesuaian tarif parkir. Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, menjelaskan bahwa tarif parkir kini dihitung berdasarkan durasi parkir, menggantikan sistem tarif flat yang berlaku sebelumnya. Struktur tarif baru ini adalah sebagai berikut:

  • Motor:
    • Sebelum revitalisasi: Rp 2.000 (flat)
    • Setelah revitalisasi: Rp 2.000 per jam, maksimal Rp 10.000
  • Mobil:
    • Sebelum revitalisasi: Rp 5.000 (flat)
    • Setelah revitalisasi: Rp 5.000 per jam, maksimal Rp 20.000

Rano Karno menjelaskan bahwa penyesuaian tarif ini diperlukan karena revitalisasi fasilitas park and ride ini didanai oleh investasi swasta, bukan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Dengan demikian, tarif parkir disesuaikan dengan tarif yang berlaku di kawasan sekitarnya. Namun, bagi warga yang lebih memilih tarif flat, lahan parkir alternatif masih tersedia di sisi barat Lebak Bulus dengan tarif lama, yaitu Rp 2.000 untuk motor dan Rp 5.000 untuk mobil.

Akses Mudah ke Transportasi Umum

Salah satu tujuan utama revitalisasi Park and Ride Lebak Bulus adalah untuk memudahkan akses masyarakat ke berbagai moda transportasi umum. Pengguna dapat memarkirkan kendaraannya di fasilitas ini dan melanjutkan perjalanan menggunakan MRT Jakarta, Transjakarta, atau Jaklingko.

Lokasi park and ride sangat strategis, memungkinkan pengguna untuk berjalan kaki ke arah timur menuju halte Transjakarta dan Jaklingko Lebak Bulus, serta stasiun MRT Lebak Bulus. Integrasi ini diharapkan dapat mendorong masyarakat untuk beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi umum, sehingga dapat mengurangi kemacetan di Jakarta.

Pengembangan Jangka Panjang

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga telah merencanakan pengembangan jangka panjang untuk Park and Ride Lebak Bulus. Rencananya, akan dibangun gedung parkir bertingkat yang terintegrasi dengan pusat ritel dan hunian. Proyek ini diperkirakan akan memakan waktu hingga tiga tahun untuk diselesaikan.

Dengan kapasitas yang lebih besar, fasilitas yang modern, dan akses yang mudah ke transportasi umum, Park and Ride Lebak Bulus diharapkan dapat menjadi contoh sukses integrasi transportasi dan solusi untuk mengurangi kemacetan di Jakarta dan sekitarnya.