Presiden Prabowo Subianto memanggil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, untuk membahas percepatan implementasi program diskon transportasi dan tarif tol yang merupakan bagian dari paket stimulus ekonomi. Pertemuan tersebut berlangsung di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, pada hari Rabu, 4 Juni 2025.

Dalam pertemuan tersebut, Presiden Prabowo menekankan pentingnya program diskon ini untuk segera direalisasikan, idealnya mulai awal Juni. Diskon yang dimaksud meliputi berbagai moda transportasi, termasuk:

• Tiket kereta api
• Tiket pesawat kelas ekonomi
• Tiket kapal laut
• Tarif tol

Erick Thohir menjelaskan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan Menteri Keuangan untuk mempercepat penerbitan Surat Keputusan Bersama (SKB) yang menjadi landasan hukum pelaksanaan diskon tersebut. Pemerintah menargetkan diskon ini dapat segera dinikmati oleh masyarakat.

Presiden Prabowo bahkan menanyakan kemungkinan dimulainya program diskon pada hari Kamis, 5 Juni 2025. Erick Thohir menyatakan kesiapan untuk mengupayakan hal tersebut dan menyampaikan bahwa program ini akan sangat membantu meringankan beban masyarakat, terutama yang sedang berlibur.

Program diskon transportasi ini merupakan bagian dari paket stimulus yang diluncurkan pemerintah untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi. Paket stimulus ini diumumkan setelah rapat antara Presiden Prabowo dan para menteri terkait di Istana Kepresidenan pada hari Senin, 2 Juni 2025.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bahwa paket stimulus tersebut terdiri dari lima komponen utama, yaitu:

• Bantuan Subsidi Upah (BSU)
• Diskon transportasi
• Diskon tarif tol
• Penambahan bantuan sosial
• Diskon iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK)

Total nilai paket insentif ini mencapai Rp 24,44 triliun, dengan Rp 23,59 triliun berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Rp 850 miliar dari dana non-APBN. Pemerintah berharap paket stimulus ini dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.