Indonesia Gencar Lobi Selandia Baru untuk Tingkatkan Ekspor Buah Tropis dan Kerja Sama Ekonomi
Indonesia terus berupaya memperluas pasar ekspor produk unggulannya, terutama buah-buahan tropis, ke Selandia Baru. Hal ini menjadi salah satu agenda utama dalam pertemuan bilateral antara Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto, dan Menteri Perdagangan Selandia Baru, Todd McClay, di sela-sela Pertemuan Tingkat Menteri (PTM) Dewan OECD di Paris, Perancis.
Pertemuan tersebut membahas berbagai isu strategis, termasuk persiapan kunjungan Menteri McClay ke Indonesia pada Juli 2025 dan kunjungan kenegaraan Perdana Menteri Selandia Baru, Christopher Luxon, yang sebelumnya tertunda. Lebih dari itu, kedua menteri mendiskusikan peluang dan tantangan yang ada dalam hubungan perdagangan bilateral.
Airlangga Hartarto secara khusus menyampaikan harapan agar Selandia Baru dapat membuka akses pasar yang lebih luas bagi buah-buahan tropis Indonesia. Saat ini, nanas telah berhasil menembus pasar Selandia Baru, dan komoditas hortikultura unggulan lainnya seperti pisang, mangga, dan pepaya sedang dalam proses penjajakan.
Selain isu perdagangan, kedua negara juga berambisi untuk meningkatkan nilai perdagangan menjadi 6 miliar dollar Selandia Baru pada tahun 2029. Untuk mencapai target ini, Indonesia dan Selandia Baru menyusun rencana aksi bersama yang komprehensif.
Indonesia juga menanggapi kebijakan tarif universal 10 persen yang diterapkan oleh Amerika Serikat, yang berpotensi memengaruhi produk pertanian dan industri Selandia Baru. Sebagai respon, Indonesia membuka dialog intensif dan menawarkan paket investasi serta kerja sama di sektor energi, pertanian, dan teknologi strategis.
Kerja sama di bidang energi panas bumi juga menjadi sorotan, dengan Selandia Baru memberikan hibah lebih dari 15 juta dollar Selandia Baru untuk mendukung pengembangan energi bersih di Indonesia. Upaya serupa juga dilakukan dalam bidang sertifikasi halal untuk mempermudah ekspor produk halal Indonesia ke Selandia Baru.
Isu pertukaran tenaga kerja juga menjadi agenda penting dalam pertemuan tersebut. Kedua negara sepakat untuk meningkatkan pemanfaatan skema visa kerja bagi tenaga kerja Indonesia di Selandia Baru. Selain itu, pemerintah kedua negara tengah mempertimbangkan kemungkinan program Working Holiday Visa untuk mempererat hubungan sosial dan budaya antar kedua negara.
Di tingkat internasional, Indonesia yang sedang dalam proses aksesi ke OECD dan CPTPP, mendapat dukungan penuh dari Selandia Baru. Dukungan ini diharapkan dapat mempercepat reformasi ekonomi dan memperkuat posisi Indonesia di kancah global.
- Fokus Utama Pembahasan:
- Ekspansi ekspor buah tropis Indonesia ke Selandia Baru.
- Peningkatan nilai perdagangan bilateral hingga 6 miliar dollar Selandia Baru pada tahun 2029.
- Kerja sama di sektor energi panas bumi dan sertifikasi halal.
- Peningkatan pemanfaatan skema visa kerja dan penjajakan program Working Holiday Visa.
- Dukungan Selandia Baru terhadap aksesi Indonesia ke OECD dan CPTPP.