Konsumen Kecewa Beli Ponsel 'Repack': Tanggapan Vivo Indonesia
Konsumen Keluhkan Pembelian Vivo X200 Pro 'Repack' di Marketplace
Seorang content creator teknologi bernama Deka Pratama, yang dikenal dengan nama Depraz, baru-baru ini membagikan pengalamannya yang kurang menyenangkan saat membeli smartphone Vivo X200 Pro melalui sebuah marketplace di Indonesia. Pengalaman ini bermula ketika Depraz mendapati bahwa paket yang ia terima tidak sesuai dengan deskripsi produk yang dijanjikan.
Dalam video yang diunggahnya, Depraz mengungkapkan kecurigaannya terhadap kondisi boks ponsel yang tampak sudah pernah dibuka. Lebih lanjut, ia menduga bahwa unit ponsel yang diterimanya bukanlah barang baru, melainkan produk yang sudah digunakan sebelumnya (repack), lalu dikemas ulang menyerupai produk baru. Merasa ada yang tidak beres, Depraz pun segera melayangkan komplain kepada penjual. Pihak penjual berdalih bahwa pembukaan boks dilakukan untuk keperluan aktivasi garansi di awal.
Klarifikasi Vivo Indonesia
Menanggapi kasus yang dialami Depraz, Vivo Indonesia melalui PR Manager Alexa Tiara, menyatakan penyesalannya atas praktik penjualan tidak bertanggung jawab yang dilakukan oleh unauthorized sellers. Alexa menegaskan bahwa pembukaan boks untuk aktivasi garansi bukanlah prosedur resmi yang ditetapkan oleh Vivo Indonesia.
"Prosedur resmi kami adalah unit yang dikirimkan ke konsumen selalu dalam kondisi tersegel, dan garansi baru aktif setelah produk diterima, bukan sebelumnya," tegas Alexa.
Vivo Indonesia mengakui telah menerima laporan terkait kasus serupa dan secara aktif melakukan pemantauan serta pelaporan terhadap toko-toko yang terindikasi melakukan praktik penjualan yang merugikan konsumen. Alexa juga mengimbau agar konsumen lebih berhati-hati dan disarankan untuk melakukan pembelian produk Vivo melalui official store Vivo Indonesia, baik secara online maupun offline, atau melalui mitra resmi yang telah bekerja sama dengan Vivo.
Kronologi Kejadian
Depraz menceritakan kronologi lengkap kejadian ini. Ia melakukan pembelian Vivo X200 Pro pada tanggal 27 Mei 2025 di sebuah toko yang berstatus "Official Store" dengan reputasi yang baik dan telah menjual ratusan ribu unit. Deskripsi produk secara jelas menyebutkan bahwa unit yang dijual adalah baru dan masih tersegel.
"Saya make sure kalau unit yang mau saya beli itu new (baru), segel sesuai deskripsinya. Seller menjawab ‘iya’, jadi saya percaya dan langsung checkout," ungkap Depraz.
Paket tiba pada tanggal 30 Mei, dan Depraz langsung melakukan unboxing sambil merekam video sebagai bukti kondisi barang saat diterima. Kecurigaan muncul saat Depraz mendapati kondisi boks yang tidak lazim, seperti bekas dibuka, sisa lem bekas stiker yang dicabut, robekan pada kertas pelindung unit, sidik jari di layar, dan debu di sekitar ring kamera.
Untuk memastikan kecurigaannya, Depraz kemudian memeriksa IMEI unit Vivo X200 Pro tersebut. Hasil pengecekan menunjukkan bahwa unit tersebut telah aktif sejak Desember 2024, padahal penjual mengklaim bahwa unit tersebut adalah "baru dan tersegel". Hal ini mengindikasikan bahwa ponsel tersebut bukanlah barang baru.
Protes dan Proses Retur yang Berbelit
Depraz segera mengajukan protes kepada penjual atas ketidaksesuaian deskripsi produk dan kondisi unit yang tampak bekas pakai. Penjual berdalih bahwa pembukaan boks dilakukan untuk aktivasi awal garansi. Namun, Depraz menolak alasan tersebut dan mengajukan retur barang.
"Masalahnya bukan di garansi. Masalahnya unit saya ini tidak sesuai deskripsi 'unit new', dan kelihatan banget bekas pakai," tegas Depraz.
Proses komplain berlangsung alot, hingga akhirnya penjual menyetujui pengajuan retur setelah Depraz menyebut dirinya sebagai content creator yang membutuhkan unit tersebut untuk keperluan konten. Namun, masalah belum selesai. Penjual tiba-tiba menolak pengembalian barang dengan alasan "tidak bisa di-tracking", tanpa konfirmasi terlebih dahulu kepada pembeli. Dana akhirnya berhasil di-refund setelah Depraz menghubungi staf toko tersebut.
Tips Membeli Ponsel Secara Online
Berkaca dari pengalamannya, Depraz memberikan beberapa tips untuk membeli ponsel secara online dengan lebih aman:
- Screenshot deskripsi unit yang akan dibeli.
- Konfirmasi detail unit ke penjual, pastikan sesuai dengan deskripsi.
- Screenshot percakapan konfirmasi tersebut sebagai bukti.
- Wajib dokumentasikan proses unboxing secara detail, termasuk kondisi paket dan unit.
- Jangan langsung percaya atau menurut saat penjual bersikap defensif terhadap komplain. Konsumen harus tegas dan lawan dengan bukti nyata.