TNI Ulurkan Tangan untuk Siswa di Riau yang Terpaksa Gadai Ponsel Demi Ujian
Kisah seorang siswa SMK Negeri 1 Bangun Purba, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Riau, yang bernama RL, menyentuh hati banyak pihak. RL terpaksa menggadaikan handphone miliknya agar dapat mengikuti ujian kenaikan kelas. Aksi nekatnya ini menarik perhatian Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) Koramil 02/Rambah, Kodim 0313/KPR, yang kemudian memberikan bantuan kepadanya.
Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Bintara Pembina Desa (Babinsa) Koramil 02/Rambah, Serda Dedy Novery Samosir, pada hari Rabu (4/6/2025). Serda Dedy memberikan bantuan berupa sembako dan sejumlah uang tunai kepada RL.
"Hari ini, saya melaksanakan kegiatan komunikasi sosial dengan mengunjungi siswa RL di rumahnya. Saya menyampaikan kepada RL agar tetap bersemangat untuk belajar di sekolah," ujar Serda Dedy.
Kedatangan Serda Dedy disambut hangat oleh RL dan ibunya, Mariatun. Mariatun menceritakan bahwa RL terpaksa menggadaikan handphonenya karena tidak memiliki uang untuk membayar uang praktik.
"Pagi itu (Senin) anak saya datang meminta bayar uang praktik. Kebetulan saat itu saya tidak ada memegang uang," kata Mariatun.
RL kemudian diam-diam menggadaikan handphonenya seharga Rp 100.000 dan kembali ke sekolah untuk membayar uang praktik. Kejadian ini kemudian menjadi perbincangan. RL akhirnya diperbolehkan mengikuti ujian.
Pihak sekolah juga telah menemui RL dan keluarganya untuk menyampaikan permohonan maaf. Keluarga RL dan pihak sekolah telah saling memaafkan.
Serda Dedy merasa terharu dan prihatin mendengar cerita Mariatun. Ia memberikan motivasi kepada RL untuk terus semangat belajar.
"Saya berpesan kepada RL, tetap semangat sekolah dan rajin belajar, biar kelak menjadi orang sukses dan dapat membahagiakan orangtua," pesan Serda Dedy.
Sebelumnya, RL dikabarkan tidak bisa mengikuti ujian karena belum membayar uang praktik sebesar Rp 240.000. Ia kemudian menggadaikan handphonenya agar bisa mengikuti ujian bersama teman-temannya.
Pihak sekolah membantah bahwa RL tidak bisa ikut ujian karena belum membayar uang praktik. Habibi, Pelaksana Harian (Plh) Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Bangun Purba, mengatakan bahwa sekolah tidak pernah melarang siswa yang belum menyelesaikan administrasi untuk mengikuti ujian.
"Kami mau memberikan klarifikasi kepada media, terkait informasi yang beredar siswa kami yang katanya disuruh pulang karena tidak bisa ikut ujian," kata Habibi.
Habibi menambahkan bahwa sekolah telah memiliki daftar nama dan nilai ujian siswa. Ia menegaskan bahwa sekolah tidak pernah menyuruh siswa pulang atau tidak ikut ujian karena belum melunasi administrasi.
Meski demikian, pihak sekolah tetap menyampaikan permohonan maaf atas kejadian tersebut.