Pengalaman Pahit Pembelian Vivo X200 Pro Online: Depraz Tertipu Unit Bekas Bersegel
Konsumen Merasa Tertipu Beli Ponsel Online: Kisah Vivo X200 Pro Bekas Bersegel
Seorang content creator teknologi, Deka Pratama, atau yang lebih dikenal sebagai Depraz, baru-baru ini membagikan pengalamannya yang kurang menyenangkan saat membeli sebuah ponsel Vivo X200 Pro secara online. Ia membeli ponsel tersebut melalui sebuah official store di salah satu marketplace terkemuka di Indonesia. Ironisnya, ponsel yang diiklankan sebagai barang baru dan masih tersegel itu ternyata adalah unit bekas pakai.
Kronologi Kejadian
Berikut adalah kronologi lengkap pengalaman kurang mengenakan yang dialami Depraz:
-
27 Mei: Depraz melakukan pembelian Vivo X200 Pro dari sebuah toko yang memiliki label "Official Store" dengan reputasi yang baik. Toko tersebut telah menjual ratusan ribu unit dan deskripsi produk menyatakan bahwa unit yang dijual adalah baru dan tersegel.
"Saya memastikan bahwa unit yang akan saya beli itu baru dan tersegel sesuai deskripsi. Pihak penjual menjawab 'iya', jadi saya percaya dan langsung checkout," ungkap Depraz.
-
30 Mei: Paket Vivo X200 Pro tiba. Depraz langsung melakukan unboxing sambil merekam video sebagai bukti dokumentasi. Namun, ia merasa ada beberapa kejanggalan:
- Kotak terlihat seperti sudah pernah dibuka sebelumnya.
- Terdapat bekas lem dan sobekan pada stiker segel.
- Terdapat sidik jari di layar dan debu di area kamera.
- Kertas pelindung di dalam boks robek.
Kecurigaan Depraz semakin kuat ketika ia memeriksa IMEI ponsel tersebut. Hasilnya menunjukkan bahwa unit tersebut sudah aktif sejak Desember 2024, yang mengindikasikan bahwa ponsel tersebut bukanlah unit baru.
Upaya Komplain dan Penolakan Refund
Depraz segera mengajukan komplain kepada pihak toko. Namun, penjual berdalih bahwa kotak perlu dibuka untuk aktivasi garansi awal dan hal ini dilakukan oleh tim brand. Depraz menolak alasan tersebut dan tetap meminta pengembalian barang dan dana karena produk yang diterimanya tidak sesuai dengan deskripsi.
"Masalahnya bukan di garansi. Masalahnya unit saya ini tidak sesuai deskripsi 'unit new', dan kelihatan banget bekas pakai," tegasnya.
Setelah Depraz memberitahu bahwa ia adalah seorang content creator dan membutuhkan unit tersebut untuk konten, penjual akhirnya menyetujui pengembalian barang. Depraz pun mengirimkan unit tersebut dari Yogyakarta ke Jakarta.
Namun, setelah barang dikirim, penjual tiba-tiba menolak retur dengan alasan paket "tidak bisa di-tracking". Depraz membantah klaim tersebut karena ia dapat melacak paket tersebut menggunakan nomor resi yang dimilikinya.
Solusi "Orang Dalam" dan Kekecewaan
Karena khawatir proses refund akan gagal, Depraz menghubungi seorang teman yang memiliki akses ke staf toko. Setelah dihubungi secara langsung, pengembalian dana akhirnya berhasil diproses. Meskipun demikian, tidak ada permintaan maaf dari pihak penjual. Depraz merasa kecewa dengan sikap defensif penjual sejak awal.
Tanggapan Vivo Indonesia
Menanggapi kejadian ini, pihak Vivo Indonesia menegaskan bahwa pembukaan segel oleh penjual untuk aktivasi garansi bukanlah prosedur resmi. PR Manager Vivo Indonesia, Alexa Tiara, menyatakan bahwa unit yang dikirimkan ke konsumen seharusnya selalu dalam kondisi tersegel dan garansi baru aktif setelah produk diterima oleh konsumen.
Tips Aman Berbelanja Ponsel Online dari Depraz
Belajar dari pengalamannya, Depraz membagikan beberapa tips agar konsumen lebih aman saat membeli ponsel secara online:
- Screenshot deskripsi produk.
- Konfirmasi ke penjual dan simpan buktinya.
- Dokumentasikan proses unboxing.
- Jangan langsung percaya saat penjual bersikap defensif.
- Tegas saat mengajukan komplain dengan bukti nyata.