Umar Patek Merintis Jalan Baru: Dari Narapidana Terorisme Menjadi Pengusaha Kopi
Hisyam bin Ali Zein, yang lebih dikenal dengan nama Umar Patek, mantan narapidana terorisme yang pernah menjadi bagian dari kelompok Jamaah Islamiyah (JI), kini tengah menapaki jalan baru dalam kehidupannya. Setelah menghirup udara bebas bersyarat dari Lapas Porong Sidoarjo pada Desember 2022, Patek menghadapi tantangan berat untuk kembali berintegrasi ke dalam masyarakat dan mencari nafkah.
"Sejak saya keluar dari penjara pada 7 Desember 2022, saya kesulitan mencari pekerjaan. Saya mencoba berbagai cara, namun tidak ada yang mau menerima saya," ungkap Umar Patek di Surabaya, pada Rabu (4/6/2025). Stigma sebagai mantan narapidana terorisme masih melekat erat pada dirinya, menghalangi langkahnya untuk mendapatkan pekerjaan yang layak. Banyak orang masih sulit menerima masa lalunya dan mempercayainya untuk kembali menjadi bagian dari masyarakat.
Titik balik dalam hidup Patek datang ketika seorang dokter bernama David Andreasmito menawarinya kesempatan untuk berbisnis kopi. Pertemuan mereka terjadi pada awal Januari 2023, saat dokter David mencari Patek dan mempertemukannya di Hedon Estate. Dokter David bertanya tentang pekerjaannya, dan Patek mengaku sedang menganggur. Kemudian, dokter David mengunjungi rumah Patek di Porong, Sidoarjo, dan mencicipi kopi rempah racikan ibu Patek. Dokter David sangat menyukai kopi tersebut dan meminta Patek untuk membuatkan kopi yang sama. Dari situlah, ide untuk menjual kopi racikan Patek ke kafe milik dokter David muncul.
Namun, Patek sempat menolak tawaran tersebut. Ia khawatir statusnya sebagai mantan narapidana terorisme akan berdampak buruk pada bisnis dokter David. Patek tidak ingin bisnis dokter David terancam atau dimusuhi oleh relasi bisnisnya karena menerima dirinya. "Saya menolak karena khawatir akan efeknya pada bisnis dokter David. Beliau menerima saya bukanlah tanpa risiko, saya khawatir bisnisnya akan terpengaruh," ujarnya.
Setelah mempertimbangkan berbagai hal, Patek akhirnya menerima tawaran dokter David. Ia melihat ini sebagai kesempatan untuk membuktikan diri dan membangun kembali kehidupannya. Bersama-sama, mereka meluncurkan produk kopi dengan nama "Kopi Ramu 1966", yang menawarkan berbagai varian, seperti kopi rempah, kopi signature, kopi tubruk, dan kopi ijen. Kisah Umar Patek ini menjadi inspirasi bagi banyak orang, bahwa setiap orang berhak mendapatkan kesempatan kedua dan mampu berubah menjadi lebih baik.