Legenda Arsenal Sarankan MU Belajar dari Liverpool: Jual Fernandes untuk Bangun Kembali Tim

Manchester United tengah berada di persimpangan jalan. Performa buruk yang berujung pada absennya mereka di kompetisi Eropa musim depan, memaksa klub untuk melakukan evaluasi mendalam, termasuk kemungkinan menjual pemain bintang. Di tengah situasi ini, legenda Arsenal, Martin Keown, memberikan saran yang cukup menarik: jual Bruno Fernandes.

Keown merujuk pada kesuksesan Liverpool di masa lalu sebagai contoh yang patut diikuti. Ia menyoroti penjualan Philippe Coutinho ke Barcelona pada tahun 2018. Meski Coutinho saat itu merupakan salah satu pemain kunci dan playmaker terbaik di Liga Inggris, Liverpool berani mengambil keputusan sulit untuk melepasnya. Hasilnya, dana segar yang diperoleh dari penjualan Coutinho digunakan secara cerdas untuk mendatangkan Virgil van Dijk dan Alisson Becker. Kedua pemain ini kemudian menjadi pilar penting dan legenda klub, berkontribusi besar pada kesuksesan Liverpool meraih gelar Liga Champions dan Liga Inggris.

"Lihatlah ketika Klopp melepas Coutinho di 2018, kemudian uang dari penjualan Coutinho bisa untuk beli Van Dijk dan Alisson. Keduanya kemudian sukses dan jadi legenda klub," jelasnya.

Keown menekankan pentingnya klub untuk cerdas dalam melakukan transfer jual-beli pemain. Ia menilai bahwa Manchester United saat ini membutuhkan dana besar untuk membangun kembali tim setelah musim yang mengecewakan. Penjualan Fernandes, meski berat, bisa menjadi solusi untuk mendapatkan modal yang dibutuhkan.

"Untuk itulah, klub harus pintar dalam transfer jual-beli pemain. Van Dijk dan Alisson contohnya," sambungnya.

Bruno Fernandes sendiri sempat menolak tawaran menggiurkan dari klub Arab Saudi, Al Hilal, yang siap memberikan gaji fantastis dan menebusnya dengan harga tinggi. Al Hilal bahkan dikabarkan bersedia membayar 100 juta Pounds atau setara Rp 1,2 triliun untuk memboyong Fernandes dari Old Trafford. Namun, pemain asal Portugal itu masih ingin bertahan dan berjuang bersama Manchester United. Meski demikian, tidak menutup kemungkinan bahwa klub akan memaksa Fernandes untuk pergi jika tawaran yang masuk terlalu menggiurkan.

Namun, berkaca dari kasus Coutinho, ada risiko yang perlu dipertimbangkan. Setelah pindah ke Barcelona, karier Coutinho justru meredup. Ia gagal menunjukkan performa terbaiknya dan menjadi 'pesakitan' di Camp Nou. Hal ini menjadi pelajaran bahwa penjualan pemain bintang tidak selalu berujung pada kesuksesan.

Manchester United memang menghadapi tantangan besar. Absen di kompetisi Eropa akan berdampak signifikan pada keuangan klub. Penjualan pemain menjadi salah satu cara untuk mendapatkan dana segar dan membangun kembali tim yang kompetitif. Pertanyaannya, siapkah Manchester United mengorbankan Bruno Fernandes, pemain kunci dan kapten tim, demi mewujudkan ambisi tersebut?

"Bahkan MU harusnya melepas banyak pemain, bukan cuma satu. Karena jika melihat secara garis besar, mereka butuh banyak uang," tutup Keown.