Tiga Dewa Adventure Indonesia Menepis Tuduhan Monopoli Lahan Camp Pendakian
Tiga Dewa Adventure Indonesia Tanggapi Isu Pemesanan Lahan Camp di Gunung
Tuduhan praktik pemesanan lahan perkemahan di gunung yang dialamatkan kepada Tiga Dewa Adventure Indonesia, sebuah operator wisata pendakian, memicu respons dari pihak terkait. Dalam klarifikasinya, pemilik Tiga Dewa Adventure, M. Rifqi Maulana, membantah keras tudingan yang viral di media sosial tersebut.
Menurut Rifqi, pendirian tenda di area perkemahan oleh porter lokal yang disewa merupakan bagian dari pelayanan yang diberikan kepada peserta open trip. Tujuannya adalah untuk memastikan ketersediaan tempat berlindung bagi para pendaki yang telah membayar biaya perjalanan. Praktik ini, menurutnya, lazim dilakukan oleh operator wisata pendakian lainnya.
"Cepat-cepatan saja yang mau naik siapa," ujar Rifqi, menampik anggapan adanya pemblokadean atau monopoli lahan. Ia juga menegaskan bahwa pihaknya selalu bekerja sama dengan porter lokal dan tidak pernah melakukan pemesanan lahan secara eksklusif.
Tuduhan monopoli lahan camp yang berujung pada pengusiran pendaki, menurut Rifqi, tidak benar. Klarifikasi resmi juga telah disampaikan melalui surat yang diunggah di akun Instagram Tiga Dewa Adventure Indonesia. Rifqi menyatakan bahwa video-video yang menuding perusahaannya melakukan praktik tidak terpuji tersebut berlokasi di Gunung Slamet, Sumbing, Rinjani, dan Lawu.
Klarifikasi dan Investigasi Internal
Menanggapi video viral yang menyudutkan Tiga Dewa Adventure Indonesia, Rifqi mengaku telah berkomunikasi dengan para pemilik video tersebut. Selain itu, ia juga melakukan investigasi dan evaluasi internal terhadap kinerja timnya di lapangan. Hasilnya, Rifqi memastikan bahwa sistem dan kinerja timnya berjalan sesuai standar, berbeda dengan narasi yang beredar di media sosial.
"Tidak ada bendera yang mengusir pendaki," tegas Rifqi, menekankan bahwa pihaknya selalu bersikap adil. Ia juga mengungkapkan kekhawatiran bahwa isu yang beredar dapat berkembang liar jika tidak segera diklarifikasi.
Rifqi mengakui bahwa banyak operator wisata pendakian lain yang menawarkan open trip serupa. Ia merasa bahwa tuduhan yang dialamatkan kepadanya sangat merugikan. Rifqi juga meminta maaf atas kegaduhan yang terjadi dan membuka diri terhadap saran dan kritik sebagai bahan evaluasi. Ia mempersilakan pihak-pihak yang memiliki bukti kesalahan untuk menghubungi pihaknya melalui nomor yang telah disediakan.
Asal Mula Tuduhan
Tuduhan terhadap Tiga Dewa Adventure Indonesia bermula dari video viral di media sosial yang memperlihatkan seorang pendaki yang diminta pindah area perkemahan dengan alasan lahan tersebut telah dipesan. Pendaki tersebut mengaku mendirikan tenda di Pos Plawangan 2 Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat.
Dalam video tersebut, pendaki tersebut menjelaskan bahwa setelah bertanya kepada porter pendaki lain, ia didatangi dan dimarahi oleh porter lain yang mengklaim bahwa lahan tersebut telah dipesan oleh temannya. Tanpa perdebatan, pendaki tersebut dan rombongannya memilih untuk mencari tempat lain.
Unggahan video tersebut memicu komentar negatif dari warganet yang ramai-ramai menyebut akun Instagram Tiga Dewa Adventure Indonesia dan melontarkan berbagai tuduhan.
- Memastikan ketersediaan tempat berlindung bagi para pendaki yang telah membayar biaya perjalanan
- Selalu bekerja sama dengan porter lokal
- Tidak pernah melakukan pemesanan lahan secara eksklusif